Berita

Duta Besar Venezuela untuk Indonesia Radames Jesus Gomez Azuaje (tengah) saat berbicara di webinar internasional bertajuk“The 21N Election: Democracy in Venezuela and Strengthening Relationship with Indonesia” di Kopi Timur/RMOL

Dunia

Meski Dihimpit Upaya Agresi Asing, Venezuela Sukses Buktikan Kemapanan Demokrasi

KAMIS, 16 DESEMBER 2021 | 00:43 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Upaya agresi, intervensi serta sanksi asing yang dijatuhkan secara ilegal bukan hal yang mampu menumbangkan kedaulatan dan sistem demokrasi di Venezuela. Sebaliknya, meski dihimpit oleh sanksi ilegal, terutama dari Barat, termasuk Amerika Serikat, Venezuela berhasil membuktikan kepada dunia bahwa negara itu memiliki kemapanan demokrasi.

Indikasinya terlihat dari penyelenggaraan pesta demokrasi skala mega pada 21 November yang lalu, di mana jutaan pemilih terdaftar di negara Amerika Latin itu memilih 23 gubernur, 335 walikota, 253 legislator serta 2.471 anggota dewan. Pemilu tersebut dipantau oleh sekitar 300 observer dari berbagai negara serta lembaga internasional.

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Venezuela untuk Indonesia Radames Jesus Gomez Azuaje saat berbicara di webinar internasional bertajuk “The 21N Election: Democracy in Venezuela and Strengthening Relationship with Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL secara hybrid pada Selasa (14/12) di Kopi Timur, Jakarta.


Pada kesempatan yang sama, hadir juga Duta Besar RI untuk Venezuela Imam Edy Mulyono, Direktur Non-Aligned Movement Centre for South-SouthTechnical Cooperation (NAM-CSSTC) Diar Nurbintoro, dan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa.

Ia menjelaskan bahwa Venezuela merupakan negara yang terbukti tidak gentar dalam menghadapi tantangan ataupun ancaman asing, apalagi jika itu berkenaan dengan politik, keamanan, kedaulatan dan demokrasi.

"Kita bisa melihat bahwa serangkaian upaya agresi untuk meruntuhkan rezim di Venezuela sudah sering terjadi dari beragam aspek. Baik itu agresi secara langsung, terutama dari Barat, maupun melalui perpanjangan tangan, yakni kelompok 'oposisi'," ujarnya.

Sejumlah cara yang sering dilakukan untuk melemahkan demokrasi di Venezuela antara lain adalah dengan membuat ketegangan politik, melakukan sabotase dalam proses dialog, mengompori kekerasan dan kerusuhan atas nama "rakyat", bahkan hingga membuat versi pemerintahan "paralel" yang diproklamasikan sendiri oleh sekelompok oposisi yang didukung oleh Barat.

"Tujuannya tidak lain adalah melemahkan demokrasi dan pada akhirnya menjatuhkan rezim pemerintahan yang sah, yang terpilih secara demokratis," jelasnya.

Salah satu insiden terburuk yang pernah terjadi juga adalah upaya pembunuhan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam sebuah kesempatan di Caracas pada tahun 2018 lalu. Namun upaya tersebut berhasil digagalkan.

"Ada tangan pihak asing di balik upaya tersebut. Namun apakah itu artinya Venezuela menjadi lemah? Tidak. Sebaliknya, justru membuat demokrasi Venezuela menjadi semakin kuat," jelasnya.

"Publik bisa melihat sendiri terutama dari pelaksanaan mega pemilu 21 November lalu dilaksanakan di Venezuela. Ratusan pengamat asing hadir dan melihat langsung betapa transparan, jujur dan adilnya pemilu itu dilakukan. Hanya saja hal itu tidak mendapatkan porsi yang besar di media-media internasional," demikian Dubes Radames.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya