Berita

Siswa India menghadiri kelas pada hari pertama sekolah setelah pelonggaran pembatasan Covid-19 di New Delhi/Net

Dunia

UNICEF Desak Negara-negara Asia Selatan Segera Buka Pembelajaran Tatap Muka

JUMAT, 10 DESEMBER 2021 | 12:25 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak sekitar dua tahun terakhir membuat banyak siswa di negara-negara di kawasan Asia Selatan kehilangan pembelajaran.

Bukan tanpa alasan, pandemi menyebabkan sekolah-sekolah ditutup dan pembelajaran pun dialihkan ke rumah dan dilakukan secara daring.

Akan tetapi, kondisi pembelajaran di rumah dengan keterbatasan akses internet menjadi kendala tersendiri di kawasan tersebut.


Oleh karena itu, negara-negara seperti India, Bangladesh dan tetangganya harus membuka kembali sekolah sepenuhnya untuk mengatasi gangguan pendidikan pada lebih dari 400 juta anak yang ruang kelasnya ditutup oleh pandemi virus corona.

Demikian desakan yang dikeluarkan oleh badan PBB, UNICEF dalam laporan terbarunya yang dirilis pada Jumat (10/12).

"Ini terjadi di wilayah di mana tidak ada kondisi yang kuat untuk pembelajaran jarak jauh,” kata direktur regional UNICEF untuk Asia Selatan George Laryea-Adjei, seperti dikabarkan AFP.

“Akses ke internet dan perangkat sangat tidak merata. Dan kami melihat kekurangan pembelajaran yang parah, terutama di antara komunitas miskin dan anak perempuan, karena seringkali anak laki-laki lebih dipercaya dengan teknologi," sambungnya.

Data UNICEF menunjukkan, di Bangladesh, sekolah-sekolah ditutup selama hampir 18 bulan. Ini adalah salah satu penutupan terlama di dunia. Sebagai perbandingan, sekolah-sekolah di negara-negara Asia Selatan lainnya ditutup rata-rata 31,5 minggu antara Maret 2020 dan Agustus tahun ini.

Sebuah penelitian di India, yang dikutip dalam laporan tersebut, menunjukkan bahwa proporsi anak kelas 3 yang bisa membaca teks tingkat kelas 1 turun dari sekitar 42 persen pada 2018 menjadi hanya 24 persen pada 2020.

Laporan UNICEF meminta pemerintah di Asia Selatan untuk melanjutkan pembelajaran tatap muka dengan aman dan memastikan bahwa siswa mengejar ketinggalan, serta meningkatkan konektivitas.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya