Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Labil dalam Penerapan PPKM, Pemerintah Diminta Tutup Kembali Pintu Masuk Indonesia

KAMIS, 09 DESEMBER 2021 | 11:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kebijakan Pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 dinilai masih labil. Hal ini terlihat dari ketidaktegasan pemerintah dalam menerapkan aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 pada masa libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Setelah membatalkan PPKM Level 3 selama Nataru, pemerintah kemudian merevisi kebijakan tersebut. Disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, kebijakan PPKM Level 3 saat momen Nataru masih akan diterapkan, tapi tidak di seluruh wilayah Indonesia.

Judulnya diganti dengan pembatasan kegiatan masyarakat di masa Nataru, 24 Desember sampai dengan 2 Januari.

Menanggapi hal ini, pengamat sosial dan politik, Adian Radiatus menilai ganti judul dari PPKM Level 3 menjadi pembatasan kegiatan masyarakat di masa Nataru 24 Desember sampai dengan 2 Januari, tidak berpengaruh signifikan.

"Sama seperti ketika tiba-tiba DKI Jakarta per tanggal 1 hingga 13 Desember di level duakan tanpa alasan ilmiah pandemi," ucap Adian dalam keterangannya yang dikutip Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (9/12).

Karena itulah, Adian berpandangan, penerapan levelisasi PPKM ini semakin terasa aneh.

Lanjut Adian, karantina 10 hari bagi pendatang dari luar negeri tanpa disadari menunjukkan adanya semacam potensi bahaya. Sebab masa inkubasi jenis virus Covid-19 bisa sampai 14 hari kemudian setelah tertular.

"Daripada sia-sia, sebaiknya Indonesia kembali tutup pintu masuk saja. Para penikmat keuntungan paket isoman hotel itu menjadi pihak yang bertanggung jawab secara tidak langsung bila ternyata mereka menularkannya justru setelah selesai isomannya," demikian Adian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya