Berita

Lautan manusia saat mengikuti aksi 212 di Jakarta pada Desember 2016/Net

Politik

Kelompok 212 Tinggalkan Prabowo-Sandi, Diprediksi Akan Mendukung Lima Sosok Ini

SENIN, 06 DESEMBER 2021 | 04:24 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Massa 212 sudah hampir bisa dipastikan tidak akan mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno jika keduanya kembali maju sebagai Capres pada Pemilihan Presiden 2024 yang akan datang.

Demikian pandangan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/12).

“Kekecewaan kelompok 212 semakin memuncak setelah Prabowo mereka nilai tidak berbuat-buat apa-apa terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) yang dipidanakan setelah kembali dari Arab Saudi. Prabowo tidak melakukan pembelaan apapun atas berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada HRS,” kata Jamiluddin.

Sikap dan tindakan Prabowo tersebut berimbas terhadap Sandiaga Uno setelah menjadi menteri. Sandiaga juga dinilai tidak berbuat apa-apa untuk membebaskan HRS dari berbagai tuduhan pidana. Jadi, kata Jamiluddin, kelompok 212 sudah tak simpatik terhadap Prabowo dan Sandiaga.

“Jangankan untuk mendukung Prabowo dan Sandiaga pada Pilpres 2024, menjalin komunikasi politik saja tampaknya mereka sudah enggan,” kata Jamiluddin.

Oleh karenannya, masih kata Jamiluddin, kelompok 212 memang dalam waktu dekat belum menentukan sikap terhadap sosok yang akan didukung pada Pilpres 2024 yang akan datang. Mereka, lanjut Jamiluddin, tak ingin terburu-buru menetapkan dukungan karena tidak mau nantinya dikecewakan lagi.

Namun demikian, dari beberapa nama calon yang muncul belakangan ini, ada lima nama yang kemungkinan akan mereka dukung. Dukungan itupun akan mereka berikan bila diantara lima nama itu dicalonkan oleh partai politik.

“Kelima nama itu, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, Rizal Ramli, Ridwan Kamil, dan Agus Harimurti Yudhoyono. Lima sosok ini berpeluang mereka dukung karena dinilai dapat memperjuangkan aspirasi mereka,” beber Jamiluddin.

Aspirasi yang mereka maksud bukan negara khilafah yang sering dituduhkan kepada. Mantan dekan Fikom IISIP ini menilai, kelompok 212 hanya ingin para ulama mendapat tempat yang layak dan dijauhkan dari kriminalisasi. Mereka hanya ingin nyaman dan aman saat berdakwa.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya