Berita

Seorang warga Venezuela menggunakan hak pilihnya di salah satu tempat pemungutan suara di Caracas/Net

Dunia

Venezuela Tolak Keras Sikap Paradoks Kanada Soal Pemilu Akbar 2021

KAMIS, 25 NOVEMBER 2021 | 17:13 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Venezuela telah mengerahkan segala daya dan upaya untuk menyelenggarakan pesta demokrasi skala besar akhir pekan kemarin. Tepatnya pada Minggu (21/11), jutaan pemilih terdaftar di negara itu memilih 23 gubernur, 335 walikota, 253 legislator, dan 2.471 anggota dewan.

Ini adalah pemilu akbar, alias skala besar yang diselenggarakan untuk pertama kalinya di Venezuela sejak 2007. Dalam pemilu kali ini, pihak oposisi pun ikut ambil bagian secara demokratis.

Bahkan tidak tanggung-tanggung, ratusan pengamat internasional dari berbagai negara dan lembaga pun diundang untuk memvalidasi dan melihat secara langsung bagaimana pemilu diselenggarakan dengan transparan, jujur dan adil di negara Amerika Selatan kaya minyak itu.

Sayangnya, muncul sebuah paradoks, di tengah upaya tersebut, pemerintah Kanada melontarkan kritik pedas dan justru mendiskualifikasi proses pemilu tersebut.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Venezuela pun lantang menolak sikap dari Kanada tersebut.

Kementerian Luar Negeri Venezuela segera mengeluarkan pernyataan yang menyayangkan sikap Kanada itu. Padahal ratusan pengamat internasional lainnya turun langsung dan mengakui keabsahan pemilu di negara itu.

"Sangat disesalkan bahwa, dengan tidak adanya kebijakan luar negerinya sendiri dan untuk memenuhi harapan Amerika Serikat, pemerintah Kanada terpaksa mendiskualifikasi proses pemilihan yang secara luas divalidasi oleh lebih dari 300 pengamat internasional," begitu keterangan tersebut sebagaimana dikabarkan Telesur.

Pihak berwenang Venezuela juga menyoroti bahwa kritik tersebut bersifat paradoks, mengingat Kanada adalah satu-satunya negara yang mencegah warga Venezuela untuk memberikan suara di kedutaan dan konsulat Venezuela dalam pemilu 2018 lalu.

"Pada saat yang sama, Kanada berbicara tentang efek pada ekonomi dan hak asasi manusia, ia memuji, mendukung, dan mempromosikan tindakan pemaksaan ilegal terhadap rakyat Venezuela, tindakan yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," sambung pernyataan yang sama.

Oleh karena itu, menanggapi sikap terbaru Kanada ini, pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menegaskan bahwa Venezuela adalah negara yang bebas dari pengawasan asing dan negara yang mengadopsi model demokrasi partisipatif yang diabadikan dalam Konstitusi.

Lebih dari itu, otoritas Venezuela juga melontarkan kritik balik lebih dalam dengan menuntut agar Kanada segera mengakhiri tindakan pemaksaan ilegal dan penghentian dukungan politik dan materialnya kepada individu korup yang mempromosikan penggelapan aset milik Venezuela.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Jejak Digital Ungkap PDIP Dalang Revisi UU KPK

Selasa, 25 Februari 2025 | 03:34

OMC di Jakarta Kurangi Curah Hujan hingga 60 Persen

Selasa, 25 Februari 2025 | 03:16

Lagu "Bayar Bayar Bayar" Dilarang Semakin Terkenal

Selasa, 25 Februari 2025 | 03:05

Bareng Ronny Talapessy, Ahmad Basarah Siap Jalani Tugas Jubir PDIP

Selasa, 25 Februari 2025 | 02:44

Politikus Senayan Ramaikan Turnamen Golf HPN 2025

Selasa, 25 Februari 2025 | 02:35

Tarif Tol Diskon 20 Persen Selama Mudik Lebaran

Selasa, 25 Februari 2025 | 02:09

Kejati Sumsel Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB

Selasa, 25 Februari 2025 | 01:40

Pramono Anung Dipuji Berani Bergabung di Retret

Selasa, 25 Februari 2025 | 01:19

Wamenko Polkam Imbau THR Cair H-7 Lebaran, Termasuk Ojol

Selasa, 25 Februari 2025 | 01:02

Operasi Pasar Digeber di 4 Ribu Titik

Selasa, 25 Februari 2025 | 00:36

Selengkapnya