Berita

Direktur Eksekutif Jenggala Center, Syamsuddin Radjab/Net

Politik

Agar Bisa jadi Aktivis Tulen, Mahasiswa Disarankan Tidak Hanya Fokus Mata Kuliah Kampus

SENIN, 15 NOVEMBER 2021 | 03:32 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Mahasiswa disarankan tidak hanya fokus kepada mata kuliah kampus saja. Tapi juga mencari "bekal" lainnya melalui organisasi-organisasi kampus.

Sebab, ada perbedaan ilmu yang bisa didapat oleh mahasiswa yang aktif di organisasi ekstra kampus dan di dalam ruangan kuliah.
 

"Ada perbedaan, kelau di Perguruan Tinggi itu lebih menekankan pada knowledge. Jadi, pendidikan pengajaran. Kalau di aktivisme itu titik tekannya pada pendidikannya. Terutama pendidikan karakter, mentalistas, solidaritas, dan juga pikiran-pikiran progresif," ucap Syamsuddin Radjab saat menjadi pembicara tunggal dalam diskusi bertema "Aktvis dan Hukum" secara virtual, Sabtu (13/11).
 
"Bagaimana komitmen, konsistensi dibangun dengan integritas diri masig-masing itu ditanamkan dengan pikirkan yang mendalam, mungkin dianggap satu ideologi dan itu gunakan sebagai pijakan gerakan-gerakan, perubahan-perubahan nasional. Apalagi memang lingkupnya, karena sering ketemu pagi, siang dan malam, ya akhirnya mengikat secara sikap terbangun solidatitasnya," jelas Direktur Eksekutif Jenggala Center ini dalam keterangannya, Minggu (14/11) .

Syamsuddin pun mencontohkan, jika ada salah satu aktivis yang ditangkap polisi karena melakukan aksi demonstrasi, maka aktivis lain tidak akan diam.

Aktivis yang tidak ditangkap tersebut menganggap dirinya menjadi bagian dari aktivis yang ditangkap tersebut. Itu adalah bentuk solidaritas dan komitmen dari sesama aktivis pergerakan.   

"Jadi bangunan ini tidak ada di kolompok-kolompok mahasiswa biasa yang hanya sekadar kuliah di kampus tapi tidak membangun kesamaan-kesamaan cara pandang atau visi dari banyak isu-isu yang ada di Indonesia," terang Syamsuddin.

"Itu penting menurut saya, karena suatu ide baik sekalipun kalau dia tidak diperjuangkan, karena kadang-kadang negara atau pemerintah, mengabaikan atau lalai terhadap tanggungjawabnya untuk membangun negara ini sendiri menjadi negara yang adil, sejahtera dan makmur," jelasnya.

"Bahkan cenderung kekuasaanya digunakan untuk mengeksploitasi rakyatnya untuk kepentingan pribadi, dan oligarki. termasuk era sekarang ini, dan ini harus dilawan," tutup Syamsuddin Radjab.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya