Berita

Ganjar Pranowo digadang-gadang salah satu sosok layak Capres 2024/Net

Politik

Pernyataan Ganjar Punya Dua Makna, Bentuk Loyalitas Sekaligus Warning untuk Megawati

MINGGU, 14 NOVEMBER 2021 | 14:16 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo soal pemilihan presiden (Pilpres) dianggap memiliki dua arti, yakni sebagai bentuk loyalitas dan peringatan (warning) terhadap Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto mengatakan, pernyataan Ganjar soal Pilpres diserahkan kepada Megawati bisa dimaknai sebagai sebuah "challenge" untuk PDIP.

"Dan memiliki makna sebagai sebuah bentuk loyalitas namun di sisi lain sekaligus 'warning' bahwa sebagai kader dia berharap juga diberikan peluang yang sama," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/11).


Menurut Satyo, jika PDIP mampu menangkap sinyal tersebut, maka seharusnya pernyataan Ganjar harus disikapi objektif.

Satyo memandang, tantangan Pilpres 2024 bukan hanya masalah suksesi kepemimpinan nasional, tapi juga penentuan bagi PDIP siapakah calon suksesor Megawati.

"Tentu sebagai partai yang berkuasa hampir 1 dekade ini akan menjadi kebutuhan untuk terus 'melanggengkan' kekuasaannya, namun secara internal mereka dihadapkan oleh realitas politik yang tidak linier dengan kondisi objektif," kata Satyo.

Apalagi kata Satyo, PDIP tidak memiliki "putra mahkota" yang tidak kuat elektabilitasnya meski sudah di-endorse melalui posisi paling strategis dalam kekuasaan.

"Sebenarnya mudah bagi PDIP untuk menggelar konvensi Capres, namun ini akan menjadi hal di luar pakem mereka, namun jika opsi tersebut dipilih mereka, tentu akan lebih mudah melalui proses dikedua momen suksesi kepemimpinan tersebut," pungkas Satyo.

Ganjar Pranowo merespons dinamika pencapresan di PDIP. Ia mengaku menyerahkan sepenuhnya di tangan Megawati sebagai Ketua Umum.

Ganjar mengaku lebih fokus memikirkan bagaimana menangani pandemi dan dampak langsung pada masyarakat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya