Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Agar Pemulihan Ekonomi Berjalan Lancar, Warga Diimbau Dukung Pencegahan Penularan Covid-19

SABTU, 13 NOVEMBER 2021 | 04:27 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Ekonomi yang sedang pulih dari dampak pandemi Covid-19 perlu dijaga agar tidak lesu kembali. Salah satu unsur penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi saat ini adalah memastikan kasus Covid-19 tidak melonjak menjadi gelombang ketiga menjelang libur natal dan tahun baru nanti.

Head of Mandiri Institute, Teguh Wicaksono mengatakan, periode November 2021 hingga Januari 2022 nanti akan menjadi ujian serius dalam upaya menjaga pemulihan ekonomi nasional.

“Jika bisa menjaga kasus Covid-19 tetap stabil seperti saat ini, ekonomi 2022 akan lebih baik,” ujarnya dalam acara “Istighotsah dan Doa Bersama: Antisipasi dan Pencegahan Gelombang Ketiga Demi Pemulihan Ekonomi Bangsa” yang diselenggarkan PBNU bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta KPCPEN, Jumat (11/11).

Teguh melanjutkan, selama 2020-2021 memang terlihat kaitan antara kenaikan kasus dengan penurunan belanja domestik nasional. Jumlah belanja domestik masyarakat merupakan salah satu alat ukur perekonomian nasional. Belanja domestik rendah menunjukkan aktivitas perekonomian yang berkurang dan sebaliknya.

Di sisi lain, kenaikan aktivitas perekonomian membutuhkan peningkatan pergerakan orang. Hal ini bisa menjadi bumerang karena peningkatan aktivitas juga membuka peluang penambahan jumlah kasus Covid-19.

Baru di periode relaksasi PPKM sejak September hingga November 2021 ini, terjadi peningkatan belanja domestik yang tinggi diiringi kasus Covid-19 yang turun drastis. Karena itu, peningkatan cakupan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan secara ketat, dan digitalisasi amat penting untuk menjadi jalan tengah bagi peningkatan aktivitas perekonomian.

Sejak pertengahan 2021, masyarakat sudah semakin meningkatkan belanja melalui online walau pergerakan masih terbatas.

“Digitalisasi semakin meningkat. Sekarang, banyak belanja secara digital,” ujar Teguh.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Covid-19 PBNU, dr. Makki Zamzami menjelaskan, salah satu fokus PBNU adalah mencegah jangan ada klaster penularan di Muktamar Besar NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021. Muktamar itu akan dihadiri banyak orang dari berbagai penjuru Indonesia dan beberapa negara.

“Protokol kesehatan akan diterapkan sangat ketat. Semua yang hadir wajib sudah divaksinasi,” ujarnya.

Satgas Covid-19 PBNU tengah berusaha mendorong agar cakupan vaksinasi di Lampung di atas 50 persen. Hal itu penting karena vaksinasi terbukti bisa mengurangi penyebaran virus.

“Akan jadi klaster muktamar atau tidak, tergantung panitia dan peserta. Semua pihak harus mengerti, protokol kesehatan ketat di muktamar untuk mencegah Covid-19,” ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al Wasilah, KH Thontowi Djauhari Maussadad menambahkan, pencegahan Covid-19 bagian dari bentuk kepatuhan muslim pada perintah Allah SWT. Setiap muslim sangat jelas diperintahkan menghindarkan diri dari kebinasaan.

“Tidak perlu dipertentangkan takut kepada Allah atau virus. Orang yang berkata demikian mungkin pemahaman keagamaannya masih sederhana,” tegas dia.

Pembandingan seperti itu tidak sesuai dengan banyak sekali kaidah Syariah. Paling pokok adalah membandingkan antara Allah SWT dan makhluk. Hal itu terkait dasar akidah yang tidak mengizinkan muslim menyamakan Allah SWT dengan makhluk.

Pembandingan itu juga tidak sesuai dengan perintah Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW. Dalam berbagai Riwayat, Rasulullah memerintahkan muslim menjauhi wabah.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya