Berita

Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia An Kwang Il dalam pidatonya untuk meresmikan pembukaan selubung Monumen Bunga Kimilsung di Griya Anggrek, Kebun Raya Bogor pada Rabu (10/11)/RMOL

Dunia

Dubes An Kwang Il: Masyarakat Korea Utara Mengenal Indonesia Melalui Bunga Kimilsung

RABU, 10 NOVEMBER 2021 | 16:34 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Persahabatan yang dijalin antara Indonesia dan Korea Utara tidak tergerus oleh waktu. Hal tersebut tampak dari sejarah kedua negara yang terus hidup hingga saat ini yang terhubung salah satunya melalui sebuah bunga anggrek yang diberi nama Kimilsungia atau Bunga Kimilsung.

Bunga Kimilsung memiliki sejarah sendiri dalam hubungan persahabatan kedua negara. Pada tanggal 10 sampai dengan 20 April 1965, Pemimpin Korea Utara Kim Il Sung melakukan kunjungan persahabatan resmi ke Indonesia. Pada saat itu, Presiden Indonesia, Soekarno mendampingi Kim Il Sung dan juga Kim Jong Il mengunjungi Kebun Raya Bogor dan mampir ke Taman Anggrek.

Presiden Soekarno juga memilih bunga yang paling indah di antara bunga anggrek yang baru dikembangkan, dan menyarankan agar diberi nama Kimilsungia dan memberikannya sebagai hadiah untuk Kim Il Sung.


"Bertahun-tahun telah berlalu sejak kelahiran Bunga Kimilsung, tapi persahabatan istimewa yang dijalin para pemimpin sebelumnya diturunkan dari generasi ke generasi bersama dengan kisah hari itu dan menjadi simbol persahabatan antara kedua negara," ujar Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia An Kwang Il dalam pidatonya untuk meresmikan pembukaan selubung Monumen Bunga Kimilsung di Griya Anggrek, Kebun Raya Bogor pada Rabu (10/11).

Ia menambahkan, Bunga Kimilsung adalah bukti nyata  hubungan persahabatan antara Republik Rakyat Demokratik Korea dan Republik Indonesia, yang disediakan oleh para pemimpin pertama kedua negaranya.

"Kami mengenal Indonesia melalui Kimilsungia sejak kami masih kecil dan tumbuh dewasa dengan perasaan ramah terhadap rakyat Indonesia," sambungnya.

Bahkan di kalangan masyarakat Korea Utara, jelasnya, Kebun Raya Bogor terkenal di kalangan masyarakat Korea sebagai kebun raya kelas dunia, bahkan lebih terkenal sebagai tempat lahirnya Bunga Kimilsung.

"Setiap kali saya mengunjungi Kebun Raya Bogor, saya menyaksikan ada banyak perubahan yang telah terjadi selama ini. Setiap kali saya melihat tempat dimana Presiden Sukarno menyerahkan anggrek istimewa itu kepada Presiden Kim Il Sung hati saya merasa hangat oleh persahabatan kedua negara," papar Dubes An Kwang Il.

Ia pun menghubungkan bunga tersebut dengan peribahasa di Korea Utara yang berbunyi, "Batang pohon tumbuh dari akar".

"Prasasti yang diresmikan pada hari ini, dibangun kembali dengan segenap perasaan rakyat RRD Korea dan Republik Indonesia yang ingin menyampaikan sejarah abadi para pendahulu yang telah meletakkan akar kuat pohon persahabatan kedua negara," jelasnya.

"Prasasti ini saya anggap sebagai akar yang kuat, bagi perkembangan hubungan persahabatan kedua negara, yang disediakan oleh pemimpin abadi rakyat Korea Presiden Kim Il Sung, dan presiden pertama Indonesia, Presiden Soekarno," sambung Dubes An Kwang Il.

Menurutnya, inilah keinginan dan harapan bersama masyarakat kedua negara bahwa sejarah berharga dan tradisi baik persahabatan antara kedua negara akan terus berkembang bersama dengan Bunga Kimilsung.

"Ini adalah posisi yang tidak berubah dari pemerintah RRD Korea untuk menghargai persahabatan antara kedua negara yang dibangun para pendahulu kita," tegasnya.

Masyarakat Korea Utara akan terus mengingat Indonesia sebagai tempat lahirnya Bunga Kimilsung dan akan terus mengenangnya.

"Saya berharap bahwa hubungan kedua negara yang memiliki sejarah panjang dan tradisi yang berharga akan terus berkembang dengan baik dan dengan upaya bersama, sesuai dengan aspirasi dan kepentingan masyarakat kedua negara," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya