Berita

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) baru-baru ini menyoroti soal penangkapan lebih dari 100 orang pengunjuk rasa anti-kudeta yang sebelumnya sempat dibebaskan/Net

Dunia

Baru Dibebaskan, 110 Tahanan Anti-Junta Militer Myanmar Kembali Masuk Bui

JUMAT, 22 OKTOBER 2021 | 12:28 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Isu Hak Asasi Manusia (HAM) di Myanmar masih belum lepas dari sorotan. Kelompok pemantau HAM lokal, yakni Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) baru-baru ini menyoroti soal penangkapan lebih dari 100 orang pengunjuk rasa anti-kudeta yang sebelumnya sempat dibebaskan.

Awal pekan ini, junta militer mengumumkan akan membebaskan lebih dari 5.000 orang selama tiga hari festival Buddha Thadingyut. Ribuan orang ini ditangkap karena terlibat aksi unjuk rasa yang menentang kudeta yang dilakukan oleh militer Myanmar.

Jumlah sebenarnya dari mereka yang dibebaskan di seluruh negeri sulit untuk diverifikasi. Namun, hanya selang beberapa hari, sekitar 110 orang yang telah dibebaskan itu kembali ditangkap oleh junta militer.


"Beberapa ditangkap kembali segera setelah mereka tiba di rumah," begitu keterangan yang dirilis AAPP pada Kamis (21/10).

"Beberapa orang lain diberitahu bahwa mereka ada dalam daftar yang dibebaskan, dibawa ke pintu masuk penjara, hanya untuk dibawa kembali ke penjara dengan tuduhan tambahan," sambung penyataan yang sama.

Sebenarnya, pembebasan tahanan semacam itu sudah pernah dilakukan juga sebelumnya oleh junta militer Myanmar. Pada Juni lalu, junta militer membebaskan lebih dari 2.000 pengunjuk rasa anti-kudeta dari penjara di seluruh negeri, termasuk wartawan yang kritis terhadap pemerintah militer.

Di sisi lain, negara-negara tetangga yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tetap menaruh perhatian besar pada perkembangan yang terjadi di Myanmar. ASEAN baru-baru ini sepakat untuk mengecualikan pemimpin junta Min Aung Hlaing dari pertemuan puncak blok 10 negara yang akan datang karena keraguan tentang komitmennya untuk meredakan krisis berdarah itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya