Berita

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia/Ist

Politik

Rentan Dimonopoli, Garuda Indonesia Harus Dipertahankan

RABU, 20 OKTOBER 2021 | 18:25 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Penutupan maskapai berplat merah, Garuda Indonesia mendapat penolakan dari Komisi V DPR RI.

Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto menjelaskan, meski Garuda sedang terlilit utang hingga terancam pailit, opsi penutupan maskapai kebanggaan Indonesia itu tidak relevan.

"Garuda harus dipertahankan. Banyak cara untuk selamatkan Garuda. Menteri dan direksi harus berpikir keras, jangan menyerah," kata Darmadi kepada wartawan, Rabu (20/10).

Darmadi mengatakan, masih banyak cara atau opsi lain yang tersedia guna menyelamatkan Garuda dari berbagai macam persoalan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan opsi debt to equity swap atau mengubah skema utang ke dalam bentuk kepemilikan saham atau penyertaan modal.

"Jika opsi debt to equity swap digunakan, maka struktur kepemilikan bisa berubah. Mau enggak mau harus dilakukan agar Garuda tidak terancam tutup," jelas politisi PDIP itu.

Sejauh ini, performa Garuda dalam menyediakan penerbangan bagi masyarakat sudah cukup memuaskan. Ia pun heran ada pihak-pihak yang menganjurkan penutupan Garuda.

"Meskipun memang equity negatif, tapi brand equity-nya bagus dan positif. Nilai aset tinggi, awareness tinggi, asosiasi brand Garuda banyak dan positif," sambungnya.

Di sisi lain, jika dilihat dari aspek secara keseluruhan, persoalan yang dialami Garuda hanya bersifat parsial. Itu artinya, tidak fair jika hanya karena satu dua persoalan, Garuda langsung ditutup.

Apalagi ada opsi pangsa pasar diambil oleh Pelita. Baginya, hal ini akan sulit lantaran Garuda Indonesia memiliki sejarah tersendiri bagi Tanah Air.

"Ikatan historis Garuda dengan bangsa ini tidak bisa begitu saja bisa dipindahkan ke Pelita Air. Dalam kerangka memonopoli sektor penerbangan, pihak-pihak inilah yang ingin agar Garuda sebagai pesaing dimatikan langkahnya," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya