Berita

Jet tempur F-16 Angkatan Udara Amerika Serikat lepas landas dari pangkalan udara selama CRUZEX, latihan udara multinasional yang diselenggarakan oleh Angkatan Udara Brasil, di Natal, Brasil, pada 21 November 2018/Reuters

Dunia

Erdogan: AS Usul Jual F-16 Sebagi Imbalan atas Investasi Turki di F-35

MINGGU, 17 OKTOBER 2021 | 21:41 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mengusulkan penjualan jet tempur F-16 ke Turki sebagai imbalan atas investasinya dalam program F-35. Padahal, dalam program F-35, Turki didepak setelah membeli sistem pertahanan rudal dari Rusia.

Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa Turki telah mengajukan permintaan ke Amerika Serikat untuk membeli 40 jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin dan hampir 80 kit modernisasi untuk pesawat tempur yang ada.

Erdogan sendiri mengatakan kepada wartawan sebelm bertolak untuk melakukan tur ke Afrika Barat padda Minggu (17/10) bahwa Turki menginginkan pengembalian investasinya dalam program F-35 dan pembicaraan tentang masalah ini sedang berlangsung.

“Ada pembayaran 1,4 miliar dolar AS yang telah kami lakukan untuk F-35, dan Amerika Serikat memiliki proposal seperti itu sebagai imbalan atas pembayaran ini,” kata Erdogan.

“Dan mengenai hal ini, kami mengatakan mari kita mengambil langkah apa pun yang perlu diambil untuk memenuhi kebutuhan pertahanan negara kita,” katanya, seraya menambahkan bahwa jet F-16 baru akan membantu mengembangkan armadanya.

Ankara diketahui telah memesan lebih dari 100 jet F-35, yang dibuat oleh Lockheed Martin. Namun kemudian, Amerika Serikat menghapus Turki dari program tersebut pada 2019 setelah Ankara mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Kemitraan puluhan tahun antara sekutu Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) telah mengalami gejolak yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam lima tahun terakhir karena sejumlah hal, termasuk ketidaksepakatan tentang kebijakan Suriah, hubungan yang lebih dekat antara Ankara dengan Moskow serta ambisi angkatan lautnya di Mediterania timur.

Pembelian S-400 oleh Ankara juga memicu sanksi dari Amerika Serikat. Pada Desember 2020, Washington memasukkan Direktorat Industri Pertahanan Turki, kepalanya, yakni Ismail Demir, dan tiga karyawan lainnya ke dalam daftar hitam.

Sejak itu, Amerika Serikat telah berulang kali memperingatkan Turki agar tidak membeli persenjataan Rusia lebih lanjut. Tetapi Erdogan telah mengindikasikan bahwa Ankara masih berniat untuk membeli batch kedua S-400 dari Rusia, sebuah langkah yang dapat memperdalam keretakan dengan Washington.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Andil Besar BPS dalam Pengoplosan LPG

Sabtu, 15 Februari 2025 | 10:11

UPDATE

KPK Sita Bangunan dan Uang Belasan Miliar di Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:24

KPU Segera Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:21

Gegara eFishery, SoftBank dan Temasek Rugi Besar, 90 Persen Modal Investor Terancam Hilang

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:14

Hormati Proses Hukum Kejagung, Pertamina Pastikan Layanan Publik Tak Terganggu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:07

MK Anulir Sejumlah Cakada, Komisi II DPR Minta DKPP Periksa KPU-Bawaslu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:06

Dirut Pertamina Raih Penghargaan Green Leadership Utama

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:00

Presiden Prabowo Bakal Hadiri Kongres Partai Demokrat

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:50

MK Putuskan PSU Pilkada di 24 Daerah, Berikut Daftarnya

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:46

Jelang Ramadan Harga Bapok Merangkak Naik, Cabai Rawit Meroket Rp81.700 per Kilogram

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:39

Survei Median: Sebagian Besar Publik Yakin Penahanan Hasto Tindakan Hukum Murni

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:37

Selengkapnya