Berita

Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono/Net

Politik

Arief Poyuono: Yang Usul Densus 88 Antiteror Dibubarkan Pasti Punya Hubungan Khusus dengan Teroris

SENIN, 11 OKTOBER 2021 | 16:03 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Usulan dari seorang tokoh politik tidak boleh dianggap sebelah mata. Pasti ada makna lain dari setiap yang disampaikan ke publik. Salah satunya usulan agar Detasemen Khusus 88 Antiteror dibubarkan.

Menurut mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono, usulan yang kali pertama disampaikan anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon memiliki makna mendalam.

“Tokoh politik yang usul Densus 88 dibubarkan pasti punya hubungan khusus dengan jaringan teroris dunia, tujuannya memperkuat jaringan teroris subur di Indonesia,” ujarnya kepada wartawan, Senin (11/10).


Arief Poyuono menduga bahwa pihal yang mengusulkan pembubaran Densus 88 Antiteror dipastikan memiliki benang merah dengan jaringan teroris dunia

Pasalnya, tidak masuk akal jika ada yang menginginkan Densus 88 Antiteror dibubarkan. Sebab di negara lainpun ada pasukan atau tim seperti Densus 88 Antiteror atau Gultor 81yang merupakan pasukan Kopassus antiteroris

“Densus 88 terbentuk itu sesuai perintah konstitusi kita sebagai negara yang tergabung dalam pemberantasan teroris dan menyatakan teroris sebagai musuh bersama,” sambungnya.

Singkatnya, jika ada tokoh politik atau pejabat negara yang menginginkan dan mengusulkan Densus 88 Antiteror dibubarkan, maka BIN, Polri, dan TNI harus bisa mengawasi dan meyelidiki keterkaitan tokoh-tokoh yang menginginkan Densus 88 Antiteror dibubarkan.

“Sebab kemungkinan besar mereka bagian dari jaringan teroris dunia. Apalagi kalau tokoh itu memiliki kekuasan, biasanya memiliki tugas untuk melemahkan sistem kontra terorisme melalui kebijakan kebijakan di negara kita,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya