Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno bersam Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka/RMOL
Kementerian Pariwisata dan Ekokomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong Museum Batik Danar Hadi menjadi destinasi wisata utama di Kota Solo, Jawa Tengah.
Museum Batik Danar Hadi atau dikenal juga House of Danar Hadi merupakan bangunan kuno yang menjadi cagar budaya Kota Solo.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno yakin, dengan menjadikan Museum Batik Danar Hadi sebagai destinasi wisata budaya, dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi ekonomi di Solo baik saat pandemi seperti saat ini maupun setelahnya.
"Kami ingin Museum Batik Danar Hadi menjadi tempat utama kunjungan wisatawan pasca-pandemi maupun di tengah-tengah pandemi dengan protokol kesehatan," kata Sandiaga Uno dalam keterangannya, Minggu (10/10).
Tidak sekadar percepatan ekonomi, Sandiaga berharap, pencanangan Museum Batik Danar Hadi sebagai objek wisata utama akan berpengaruh pada pelestarian batik lokal. Khususnya, motif batik khas Surakarta.
"Kami ingin selamatkan lapangan kerja sekaligus lestarikan batik. Karena kami melihat Museum Batik Danar Hadi bergantung pada alur wisatawan dan Solo ini menjadi salah satu kota yang sangat mengandalkan pariwisata," katanya.
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini menilai, Museum Batik Danar Hadi memiliki daya tarik tersendiri sebagai objek wisata, mengingat di dalamnya terdapat warisan budaya yang sarat edukasi bagi pengunjung.
"Saya sangat kagum dan ini merupakan pesan yang sangat mendalam, di mana kita bisa melihat wisata berbasis heritage. Mulai dari melihat batik kearifan lokal dan pelestariannya juga," tuturnya.
Agar operasional Museum Batik Danar Hadi tidak mengganggu penanganan Covid-19, Sandiaga meminta pengelola untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai sistem skrining terhadap pengunjung dan pegawai yang beraktifitas di sana.
