Berita

Militan bersenjata Taliban melakukan penjagaan ketat di rongga batu yang menganga yang pernah menampung dua buah patung kuno Buddha yang terletak di Provinsi Bamiyan/Net

Dunia

Situs Buddha Bamiyan Dulu Dimusnahkan, Sekarang Malah Dijaga, Apa Mau Taliban?

JUMAT, 08 OKTOBER 2021 | 20:25 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Militan bersenjata Taliban melakukan penjagaan ketat di rongga batu yang menganga yang pernah menampung dua buah patung kuno Buddha yang terletak di Provinsi Bamiyan pekan ini.

Situs patung Buddha itu merupakan situs bersejarah yang telah berdiri selama sekitar 1.500 tahun yang lalu. Namun Taliban semasa akhir pemerintahan pertama mereka di tahun 2001 silam memerintahkan penghancuran situs dengan meledakkannya dengan dinamit sehingga patung Buddha pun hancur berkeping-keping.

Pada masa itu Taliban berdalih bahwa penghancuran dilakukan karena situs itu bertentangan dengan keyakinan mereka.

"Para Buddha dihancurkan oleh otoritas Taliban pada tahun 2001," begitu bunyi plakat perunggu yang dipasang di situs bebatuan itu.

Setelah Taliban kembali berkuasa, situs itu dijaga ketat oleh para. militan. Bendera putih Taliban berkibar di gerbang terdekat. Sementara itu, dua militan Taliban yang menenteng senjata hanya berkeliaran di sekitar lokasi untuk melakukan penjagaan.

Tidak jelas maksud dari penjagaan ketat Taliban itu.

Menurut sejarawan Ali A Olomi dari Penn State Abington University, perdana Menteri baru Afghanistan Mohammad Hassan Akhund diketahui merupakan salah satu "arsitek" penghancuran patung Buddha di situs tersebut.

Baru-baru ini, anggota muda Taliban Saifurrahman Mohammadi juga angkat bicara mengenai penghancuran patung Buddha tersebut.

"Yah ... saya tidak bisa berkomentar banyak," kata Mohammadi, yang baru-baru ini ditunjuk sebagai pejabat urusan kebudayaan provinsi Bamiyan.

"Tapi yang pasti sekarang kita berkomitmen untuk melindungi warisan sejarah negara kita. Itu tanggung jawab kita," sambungya.

Mohammadi mengatakan dia baru-baru ini berbicara dengan pejabat UNESCO yang melarikan diri ke luar negeri setelah pengambilalihan Taliban untuk meminta mereka kembali ke Afghanistan dan menjamin keselamatan mereka.

Pejabat lokal dan mantan karyawan UNESCO yang sebelumnya berbasis di sana mengatakan kepada AFP bahwa sekitar seribu artefak tak ternilai yang pernah disimpan di gudang terdekat dicuri atau dihancurkan setelah pengambilalihan Taliban.

"Saya mengkonfirmasi bahwa penjarahan memang terjadi, tapi itu terjadi sebelum kedatangan kami," kata Mohammadi. Dia menyalahkan pencurian pada kekosongan yang ditinggalkan oleh otoritas lama setelah mereka melarikan diri.

"Kami sedang menyelidiki dan kami berusaha untuk mendapatkan mereka kembali," tambahnya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Andil Besar BPS dalam Pengoplosan LPG

Sabtu, 15 Februari 2025 | 10:11

UPDATE

KPK Sita Bangunan dan Uang Belasan Miliar di Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:24

KPU Segera Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:21

Gegara eFishery, SoftBank dan Temasek Rugi Besar, 90 Persen Modal Investor Terancam Hilang

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:14

Hormati Proses Hukum Kejagung, Pertamina Pastikan Layanan Publik Tak Terganggu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:07

MK Anulir Sejumlah Cakada, Komisi II DPR Minta DKPP Periksa KPU-Bawaslu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:06

Dirut Pertamina Raih Penghargaan Green Leadership Utama

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:00

Presiden Prabowo Bakal Hadiri Kongres Partai Demokrat

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:50

MK Putuskan PSU Pilkada di 24 Daerah, Berikut Daftarnya

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:46

Jelang Ramadan Harga Bapok Merangkak Naik, Cabai Rawit Meroket Rp81.700 per Kilogram

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:39

Survei Median: Sebagian Besar Publik Yakin Penahanan Hasto Tindakan Hukum Murni

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:37

Selengkapnya