Berita

Dahlan Iskan saat hadiri Gelora Talks tentang 'NKRI & Ancaman Komunisme Dalam Dinamika Geopolitik'/Repro

Politik

Dahlan Iskan: Hanya Orang Gagal Move On yang Khawatir Komunisme Bangkit Lagi

RABU, 06 OKTOBER 2021 | 18:30 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kelompok yang masih percaya dan khawatir akan kebangkitan komunisme di Indonesia, adalah orang-orang yang belum bisa move on atau melupakan catatan kelam masa lalu.

Begitu dikatakan mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan merespons hasil survei yang dirilis Median dengan temuan 46,4 persen masyarakat Indonesia percaya komunis akan bangkit lagi.

Dahlan memandang, jika 46,4 persen itu sebagian besarnya dari golongan Islam, maka akan menjadi hambatan terhadap tercapainya cita-cita Indonesia menuju negara besar dunia.


"Karena apa? Karena berarti sebagian besar -- kalau 46 persen dari kalangan Islam -- sebagian besar golongan Islam itu masih belum move on," kata Dahlan dalam diskusi saring bertema 'NKRI & Ancaman Komunisme Dalam Dinamika Geopolitik', Rabu (6/10).

Bagi wartawan senior ini, kunci majunya satu bangsa adalah move on dari masa lalu. Artinya, semua kejadian sejarah tidak lebih dari sekadar catatan lembaran kertas.

"Nggak boleh terus mengenang masa lalu. Tidak boleh terus sentimen begitu. Karena kalau itu yang terjadi kita tidak akan pernah maju," katanya.

Lanjutnya, temuan survei Median itu adalah tugas berat semua elemen bangsa untuk memastikan bahwa kekhawatiran terhadap kebangkitan komunisme tidak perlu lagi ada.

"Berarti tugas kita masih berat sekali untuk membawa Indonesia ini maju. Apalagi lima besar di dunia karena 46 persen umat Islam itu umumnya umat Islam katakan begitu masih berorientasi pada masa lalu yang sama sekali tak ada gunanya," tandasnya.

Dalam acara yang dibuka Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta ini, hadir pembicara lainnya pakar filosofi Rocky Gerung dan Ketua Asosiasi Kerjasama Indonesia-China Sudrajat.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya