Berita

Ketua Harian PPKN, Tjetjep Muhammad Yasin (kiri) dan Direktur Pencegahan BNPT Brigjen R Ahmad Nur Wahid/repro

Politik

Direktur Pencegahan BNPT Ngaku Terpapar Paham Radikal, Gus Yasin: Bagaimana Bisa Perwira Terpapar Radikalisme?

RABU, 06 OKTOBER 2021 | 15:34 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pengakuan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen R Ahmad Nur Wahid, pernah terpapar paham radikal cukup jadi sorotan publik. Pengakuan ini justru dipertanyakan, karena dianggap menyudutkan Islam.

"Memang saya juga pernah terpapar paham radikal, sampai saya juga mau berangkat ke Afganistan," kata Ahmad Nur Wahid dalam webinar "Mencegah Radikalisme dan Terorisme untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial" yang disiarkan kanal YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, beberapa waktu lalu.

Hal ini memicu pertanyakan besar di kepala Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), Tjetjep Muhammad Yasin.

"Yang menjadi pertanyaaan, bagaimana bisa seseorang berpangkat perwira bahkan sekarang berpangkat Brigadir Jenderal bisa terpapar? Ini perlu ada pembuktian supaya tidak ada fitnah, mengingat yang saya rasakan kata radikal atau teroris dari awal keluar sampai sekarang ini seolah-olah hanya ditujukan ke agama Islam," ujar Gus Yasin, sapaannya, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (6/10).

Menurut Gus Yasin, selama dirinya mengaji dari banyak guru tidak pernah merasakan adanya Islam radikal, selain dari pemanfaatan kata Islam radikal untuk kepentingan politik dan kelompok tertentu.  

"Saya juga mempertanyakan kalaulah Nur Wahid pernah terpapar, kenapa tidak dari dulu saat terpapar ngomong. Bahkan bila perlu menjadi saksi di Pengadilan. Kenapa kok ngomongnya baru sekarang di momen hari Kesaktian Pancasila yang seharusnya kepatutannya Nur Wahid menyampaikan keradikalan dan kebrutalan PKI dalam usahanya melakukan pengkhianatan kepada NKRI dan Pancasila yang gagal?" tuturnya.

Gus Yasin juga mempertanyakan sikap Nur Wahid yang tidak menyinggung radikalisme di agama lain, di mana ada perorangan atau kelompok yang bahkan sampai menembaki mati orang Islam yang sedang shalat Jumat.

"Untuk maksud apa Nur Wahid hanya menyinggung Islam, bukan dalam jabatannya saat ini saya yakin Nur Wahid tahu ada banyak individu atau kelompok dalam agama di luar Islam yang juga bisa masuk katagori radikal. Saya prihatin saat ini ada beberapa pejabat yang untuk kepentingan pribadi tidak berpikir efeknya selalu membuat opini seolah-olah Islam adalah agama yang pengikutnya radikal bahkan teroris," imbuhnya.

Padahal di Papua, lanjut Gus Yasin, ada gerakan OPM dan bukan orang Islam, yang tindakannya bukan hanya radikal bahkan membunuhi guru, tenaga kesehatan, dan rakyat tidak berdosa. Namun hal ini tidak disinggung oleh Nur Wahid sebagai petinggi BNPT.

"Islam dan orang Islam itu selain akidah sebagai dasarnya iman dan tauhid, sesungguhnya mengayomi, menghormati dan sangat toleran kepada siapapun," demikian Gus Yasin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya