Berita

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan bahwa Amerika Serikat cepat atau lambat harus mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan/Net

Dunia

PM Pakistan: Cepat atau Lambat, AS Harus Akui Pemerintahan Taliban di Afghanistan

MINGGU, 03 OKTOBER 2021 | 17:40 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kekuasaan Taliban di Afghanistan cepat atau lambat harus diakui oleh negara-negara asing, termasuk Amerika Serikat.

Begitu kata Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dalam wawancara yang disiarkan televisi dengan TRT World yang berafiliasi dengan negara Turki akhir pekan ini.

Khan mengatakan, Amerika Serikat masih dalam keadaaan terkejut dan kebingungan setelah Taliban mengambilalih kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus lalu.


Selain itu, kata Khan, publik Amerika Serikat mencari kambing hitam dan menargetkan secara tidak adil Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Para kritikus mengatakan pemerintah yang didukung Barat di Afghanistan runtuh menyusul keputusan Biden untuk menarik pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan.

Meskipun ada tekanan kuat, Biden tetap bersikukuh pada tenggat waktu 31 Agustus 2021 untuk menarik pasukan, mengakhiri perang terpanjang Amerika Serikat.

Penarikan pasukan Amerika Serikat adalah bagian dari perjanjian dengan Taliban yang ditandatangani di bawah mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2020.

Perjanjian yang ditandatangani di ibukota Qatar, Doha, juga meminta Taliban untuk tidak mengizinkan kelompok bersenjata seperti al-Qaeda menggunakan tanah Afghanistan untuk melakukan serangan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya.

Namun pengambilalihan militer yang dramatis atas Afghanistan oleh Taliban telah mendorong Amerika Serikat dan lembaga keuangan internasional untuk memutuskan hubungan dengan negara itu. Aset bank sentral Afghanistan senilai lebih dari 9 miliar dolar AS dibekukan oleh Amerika Serikat yang memicu krisis likuiditas.

Khan menilai, jika Amerika Serikat tidak mencairkan dana cadangan Afghanistan, maka negara itu dapat menghadapi situasi kacau dan bahwa Amerika Serikat harus menemukan solusi.

Dia menambahkan bahwa Pakistan sebagai negara yang bertetangga dengan Afghanistan khawatir bahwa krisis ekonomi dan kemanusiaan akan berdampak pada mereka. Saat ini saja, Pakistan telah menampung hampir 3,5 juta pengungsi Afghanistan.

Dalam wawancara yang sama, ketika Khan ditanya apakah dia "pro-Taliban", dia menjawab bahwa dia adalah "solusi anti-militer" dan bahwa satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik di Afghanistan adalah melalui cara damai.

Khan juga mengungkapkan bahwa pemerintahnya saat ini sedang dalam pembicaraan damai dengan beberapa kelompok di dalam Taliban Pakistan, yang dikenal dengan akronim TTP.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya