Berita

Mantan Panglima TNI, Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo/Net

Politik

Menyoal Diorama G30S/PKI, Gatot: Itu Masalah Nyata Bangsa yang Kini Sedang Berada di Jurang Kehancuran

RABU, 29 SEPTEMBER 2021 | 01:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dicopotnya diorama G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti Kostrad turut ditanggapi mantan Panglima TNI, Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo, dalam siaran kanal Youtube Ahmad Yani Channel yang diposting Selasa (28/9).

Menurutnya, pencopotan diorama yang menggambarkan suasana pasca penculikan enam jenderal dan seorang perwira muda TNI oleh anasir PKI menjadi satu tanda kondisi yang tengah dihadapi bangsa kini.

"Bagaimana masa depan Indonesia? Saat ini bangsa Indonesia sedang berada pada tikungan tajam yang sangat berbahaya, terperangkap di jurang kehancuran, atau (mungkin) terhindar dari segala marabahaya?" tanya Gatot dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu dini hari (29/9).


"Bukti nyata jurang kehancuran itu adalah persis di depan mata, baru saja terjadi, adalah (kejadian) di museum (Dharma Bhakti) Kostrad," sambungnya.

Gatot memandang, pencopotan patung Mayjen Soeharto, Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, dan mantan Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution, adalah sejarah yang tidak bisa dinafikan.

"Itu terjadi dalam ruang kerja Pak Harto. Ada patung Pak Soeharto, Pak Sarwo Edhie, Pak Nasution, yang menggambarkan saat kritis rencana penyelamatan negara dari pengkhianatan PKI, sekaligus peran utama dari Panglima Angkatan Darat Pangkostrad dan Resimen Paraku yang kini disebut Kopassus," demikian Gatot.

Soal hilangnya diorama G30S/PKI ini telah diklarifikasi oleh Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Dikatakan Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Heryantana, diorama yang berada di Museum Dharma Bhakti Kostrad itu tidak dipajang atas permintaan mantan Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Azmyn Yusri Nasution pada 30 Agustus 2021.

Hanya saja, banyak kalangan masih bertanya-tanya alasan pencopotan patung Mayjen Soeharto, Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, dan mantan Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution itu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya