Berita

Presiden Joko Widodo saat melantik Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI/Net

Politik

TNI Lebih Dipercaya dibanding Presiden, Pengamat: Istana Banyak Masalah

SENIN, 27 SEPTEMBER 2021 | 15:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tingginya kepercayaan publik kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibanding kepercayaan kepada Kepala Negara sangat wajar terjadi di Indonesia.

Bagi pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, sejauh ini TNI merupakan institusi yang bersih. Terlebih, TNI juga tidak bermain politik.

“Wajar jika TNI menjadi institusi yang lebih dipercaya dibandingkan eksekutif. Selama ini TNI dengan rakyat dan tidak main politik karena dilarang UU dan lebih bersih dari institusi lain,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/9).


Hal itu berbanding terbalik dengan presiden. Selain dipenuhi dengan kebijakan politik, Istana Negara juga belakangan banyak disorot karena para pembantu presiden terlibat politik praktis, bahkan ada upaya kudeta partai yang diduga dilakukan orang dekat presiden, yakni Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko kepada Partai Demokrat.

“Kita tahu, di istana itu banyak masalah. Ada Moeldoko yang kudeta Demokrat, dan lain-lain,” tandasnya.

Dalam survei Indikator Politik Indonesia yang digelar 17 sampai 21 September 2021, kepercayaan masyarakat kepada TNI paling tinggi dibandingkan dengan institusi lain. TNI dipercaya 90 persen responden sedngkan 7 persen sedikit percaya.

Di posisi kedua, ada presiden dengan tingkat kepercayaannya 82 persen, 15 persen responden menyatakan sedikit percaya. Mengekor Polri dengn tingkat kepercayaan 71 persen, sedangkan 24 persen lainnya sedikit percaya.

Di sisi lain, partai politik paling buncit dengan 48 persen percaya, 37 sedikit percaya, 9 persen tidak percaya. Sisanya tidak menjawab. Survei ini dilakukan dengan melibatkan 1200 responden mengggunakan metode simple random sampling.

Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya