Berita

Perdana Menteri India Narenda Modi menggunakan kesempatan untuk berpidato di sesi ke-76 Majelis Umum PBB untuk mengkiritik pihak-pihak yang menggunakan terorisme sebagai alat politik/Net

Dunia

Sindir Tetangga, PM India: Jangan Gunakan Terorisme Sebagai Alat Politik!

MINGGU, 26 SEPTEMBER 2021 | 05:03 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perdana Menteri India Narenda Modi menggunakan kesempatan untuk berpidato di sesi ke-76 Majelis Umum PBB (UNGA) di New York pada khir pekan ini (Sabtu, 25/9) untuk mengkiritik pihak-pihak yang menggunakan terorisme sebagai alat politik.

Dalam pidatonya, Modi membahan mengenai banyak aspek, termasuk demokrasi India yang semakin mapan.

"India adalah contoh yang bagus dari demokrasi yang dinamis. Kekuatan demokrasi kita ditunjukkan oleh fakta bahwa seorang anak kecil, yang membantu ayahnya di sebuah kedai teh di India, berbicara di UNGA untuk keempat kalinya sebagai Perdana Menteri India," kata Modi.


Dia kemudian berbicara mengenai pembangunan di India serta pencapaian negaranya dalam memerangi pandemi Covid-19, termasuk pengembangan vaksin.

Di sela pidatonya, Modi mengalihkan fokusnya pada terorisme dan ekstremisme, yang menurutnya merupakan ancaman dunia.

"Pemikiran regresif dan ekstremisme semakin mengancam dunia. Dalam keadaan seperti ini, seluruh dunia harus menjadikan pemikiran rasional dan progresif berbasis sains sebagai dasar program pembangunan mereka," terang Modi.

Dia juga menyinggung soal perkembangan situasi yang terjadi di Afghanistan. Menurutnya, sangat penting untuk memastikan bahwa wilayah Afghanistan tidak digunakan untuk menyebarkan terorisme dan untuk serangan teror.

Tanpa menyebut nama negara, namun secara tersirat tampak menyindir Pakistan, Modi mengatakan bahwa negara-negara yang menggunakan terorisme sebagai alat politik perlu memahami bahwa itu adalah ancaman yang sama besarnya bagi mereka.

Selain isu terorisme, Modi juga menyinggung soal isu maritim. Lagi-lagi tanpa menyebut nama, namun tampaknya menyiratkan bahwa pesan itu tertuju pada China, Modi mengatakan bahwa sumber daya yang tersedia di lautan dimaksudkan untuk digunakan dan tidak disalahgunakan.

"Kita harus melindungi lautan kita yang merupakan jalur kehidupan perdagangan internasional. Kita harus melindunginya dari ras untuk ekspansionisme dan pengucilan. Dunia harus meningkatkan suara kolektif melawan gerakan semacam itu untuk tatanan dunia berbasis aturan," kata Modi, sebagaimana dimuat Hindustan Times.

Komentarnya mengacu pada upaya ekspansi China di Laut China Selatan, yang telah menyebabkan banyak perselisihan regional.

Bukan hanya itu, Modi juga menyampaikan beberapa saran untuk PBB yang mendapat kecaman dari banyak negara karena tidak beradaptasi dengan perubahan zaman.

Dia mengutip filsuf India terkenal Chanakya yang mengatakan bahwa"Ketika pekerjaan yang tepat tidak dilakukan pada waktu yang tepat, waktu itu sendiri menghancurkan keberhasilan pekerjaan itu".

“Jika PBB harus tetap relevan, maka PBB harus meningkatkan efektivitas dan keandalannya,” tutup Modi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya