Reporter Salam Watandar Radio, Mohammad Ali Ahmadi/Net
Peristiwa nahas dialami oleh seorang reporter radio di Afghanistan. Ia hampir kehilangan nyawa usai ditembak oleh seseorang yang menanyai pekerjaannya.
Mohammad Ali Ahmadi adalah seorang reporter dan editor untuk Salam Watandar Radio. Ia harus mendapatkan perawatan di ICU selama beberapa hari setelah ditembak bertubi-tubi oleh orang tidak dikenal.
Menurut kepala editor
Salam Watandar Shah Hossein Rasouli, Ahmadi terluka ketika seseorang mencoba membunuhnya pada Sabtu (18/9).
Peristiwa itu terjadi ketika Ahmadi dalam perjalanan pulang. Seperti biasanya, ia naik angkutan kota berupa mobil Toyota TownAce. Di sampingnya, ada seorang pria berjanggut berusia 30 tahunan yang bertanya mengenai pekerjaannya.
Tanpa rasa curiga, Ahmadi menjawab ia adalah seorang reporter untuk radio. Pria tersebut kemudian bertanya apakah ia bekerja di stasiun radio milik Amerika. Ahmadi menjelaskan bahwa itu merupakan stasiun radio lokal.
Pria itu kemudian memberikan tanda kepada supir untuk turun. Ketika turun, pria itu mengeluarkan senjata dan menembak Ahmadi. Dua peluru akhirnya bersarang di kaki jurnalis itu.
Rasouli mengatakan, pelaku sempat berkata sesuatu kepada Ahmadi.
"
Salam Watandar Radio adalah stasiun radio Amerika," ujar Rasouli, menggemakan kata pelaku.
Sejauh ini belum ada pihak yang dinyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dari laporan
Etilaatroz, seorang reporter
Salam Watandar lainnya, Shakib Siavash, sebelumnya mengalami kekerasan oleh pasukan Taliban ketika meliput aksi protes di Kabul.
Pada 8 September, Taliban juga menahan dua reporter yang meliput aksi protes kaum perempuan di Kabul, yaitu Taqi Daryabi dan Nemat Naqdi.