Berita

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menjelaskan bahwa ada alasan di balik keputusan Australia membatalkan kesepakatan dengan Prancis/Reuters

Dunia

PM Morrison: Australia Tidak Menyesal Telah Membatalkan Kesepakatan Kapal Selam dengan Prancis

MINGGU, 19 SEPTEMBER 2021 | 18:50 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kepentingan jangka panjang Australia terkait kemitraan militer lebih baik dijalin dengan mitra lama Amerika Serikat atau Inggris, daripada dengan Prancis. Begitu kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam sebuah pernyataan pers di Sydney akhir pekan ini (Minggu, 19/9).

Pernyataan itu dia buat merujuk pada pembatalan kesepakatan kapal selam dengan Prancis yang dilakukan oleh negeri kanguru.

Menurutnya, melanjutkan kesepakatan kapal selam 2016 dengan Prancis akan menjadi sebuah kelalaian dan berbahaya bagi kepentingan strategis Australia. Oleh karena itu dia tidak menyesal atas keputusan yang diambil untuk membatalkan kesepakatan tersebut, meski kemudian memicu krisis diplomatik multinasional dan diyakini telah membahayakan masa depan NATO.


“Saya yakin orang akan mengerti bahwa kepentingan nasional Australia didahulukan. Itu harus datang lebih dulu," ujar Morrison.

"Kepentingan Australia paling baik dilayani oleh kemitraan trilateral yang telah saya bentuk dengan Presiden (Amerika Serikat Joe) Biden dan Perdana Menteri (Inggris Borris) Johnson. Itulah yang melayani kepentingan nasional jangka panjang Australia,” sambungnya seperti dimuat Russia Today.

Dia menambahkan, keputusan Australia membatalkan kontrak untuk selusin kapal selam diesel-listrik konvensional dengan Prancis, di tengah pekerjaan yang sudah berlangsung, dibuat untuk mendukung kepentingan pertahanan nasional berdaulat Australia. Oleh karena itu, kata Morrison, dirinya tidak akan pernah menyesali keputusannya.

Morrison justru mengaku khawatir atas kecukupan pelindung kapal buatan Prancis.

“Saya pikir mereka akan memiliki banyak alasan untuk mengetahui bahwa kami memiliki kekhawatiran yang mendalam dan serius bahwa kemampuan yang diberikan oleh kapal selam Kelas Serang tidak akan memenuhi kepentingan strategis kami,” ujar Morrison.

Dia pun menjelaskan bahwa masalah ini telah diangkat oleh sejumlah menteri secara langsung beberapa bulan yang lalu dan diskusi berlanjut melalui pejabat tinggi lainnya, termasuk menteri pertahanan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya