Berita

Salamuddin Daeng/Net

Publika

Pertamina Kena Masalah Timbunan Utang, PLN Ikut Dijual Ketengan

KAMIS, 16 SEPTEMBER 2021 | 23:23 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

Tak ketinggalan aset pembangkit panas bumi PLN (PLTP) ikut dicomot untuk digabung agar dijual bersama anak perusahaann Pertamina geotermal energi (PGE).

LUAR biasa tambahan utang Pertamina terutama dari global bond. Tambahan utang global bond Pertamina sangat fantastis sejak direkturnya dijabat oleh Nicke Widyawati-luar biasa. Sekarang dalam kubangan utang Pertamina disubholding untuk dijual ketengan di pasar modal. Apa laku?

Tambahan utang masing masing tahun 2018 senilai 750 juta dolar AS, tahun 2019 senilai  1,5 miliar dolar AS, tahun 2020 senilai 1,95 miliar dolar AS, dan tahun 2021 senilai 1,9 miliar dolar AS. Sehingga sejak 2018 Pertamina telah menambah global bond sebanyak 7,1  miliar dolar AS atau 102,9 triliun rupiah. Dahsyat!

Sepanjang tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 Pertamina menambah global bond sebanyak 8,75 miliar dolar AS.  Jadi tambahan global bond di masa dirut yang sekarang hampir dua kali lipat dibandingkan dengan global bond yang pernah dibuat seluruh dirut Pertamina sejak tahun 2011.

Ada dua soal yang muncul. Pertama, mengapa seberani itu menambah utang Pertamina? Apa yang menjadi dasar motivasinya?

Kedua, ke mana utang global bond yang mahal ini dialokasikan?

Sebagaimana diketahui, sejak 2014 Pertamina sudah istirahat atau berhenti mengambil global bond. Namun begitu pergantian direktur tahun 2018 akhir, utang global bond Pertamina digenjot, terus  bertambah dan sekarang menggunung.

Utang global bond Pertamina telah bertambah hampir dua kali lipat sejak 2014 sampai dengan sekarang tahun 2021. Bahkan mulai tahun ini dan tahun-tahun ke depan Pertamina akan terus menambah global bond.

Kita tidak tahu global bond Pertamina digunakan buat apa? Aset pertamina tidak bertambah dari sumber global bond itu, laporan keuangan Pertamina tidak menjelaskan apa-apa terkait penggunaan global bond atau uang itu digunakan untuk membeli apa saja. Apakah hal ini memang tidak perlu dilaporkan ke Pemerintah dan masyarakat?

Secara kasat mata memang tidak ada pencapaian yang merupakan hasil dari global bond. Kilang-kilang Pertamina tidak terbangun, kebakaran, kebocoran terus berlangsung, mengindikasikan Pertamina kesulitan keuangan.

Utang global bond-nya banyak tapi kondisi keamanan perusahaan menurun. Sehingga Morgan Indeks mengeluarkan Pertamina sebagai perusahaan yang aman untuk investasi.

Total utang Pertamina sampai dengan semester  I tahun 2021 mencapai 41,064 miliar dolar AS atau senilai Rp 595,5 triliun, utang yang tak akan terlunasi di akhir era zaman migas. The Last Oil. Itulah sepertinya yang menjadi alasan mengapa Pertamina di-subholding dan dijual ke pasar modal melalui IPO anak perusahaan Pertamina.

Badan Pertamina dijual ketengan, dengan terlebih dahulu dipotong-potong dalam subholding hulu, subholding kilang, subholding perkapalan, subholding power,  hingga subholding pemasaran.

Dengan jurus bagaikan monyet menangkap mangsa, aset PLN yakni pembangkit panas bumi PLN,  ikut dicomot untuk dijual bersama Pertamina geotermal energi (PGE). Pertamina jatuh dari tangga, PLN malah ikut ketiban tangga. PLN lebih sakit.

Penulis adalah peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI).


Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya