Berita

Korea Utara tegas menilai bahwa perang yang dilancarkan oleh Amerika Serikat di Afghanistan selama dua dekade terakhir adalah pelanggaran HAM/Net

Dunia

Korea Utara: Perang yang Dipimpin AS Selama Dua Dekade di Afghanistan adalah Kejahatan HAM

MINGGU, 12 SEPTEMBER 2021 | 17:21 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Invasi dan perang yang dipimpin oleh Amerika Serikat di Afghanistan 20 tahun lalu merupakan kejahatan terhadap hak asasi manusia.

Begitu tuduhan yang diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan berjudul "AS Dibawa ke Pengadilan dengan Segala Cara untuk Kejahatan Hak Asasi Manusianya" pada akhir pekan ini (Minggu, 12/9).

Korea Utara menilai, apa yang dilakukan Amerika Serikat di Afghanistan selama 20 tahun terakhir tidak ubahnya seperti pemusnahan massal yang kejam terhdap orang-orang tidak bersalah di negara tersebut.


Mereka juga menilai bahwa langkah Amerika Serikat yang tergesa-gesa menarik pasukannya dari Afghanistan telah mengakhiri periode dua dekdae perang melawan terorisme yang mereka gaungkan.

"Pada saat ini, dunia menyuarakan tuntutan agar pasukan Amerika Serikat harus diadili dengan segala cara atas kekejaman pemusnah massal yang dilakukan terhadap orang-orang tak bersalah di negara ini dan agar hukuman tegas dibuat terhadap para penjahat," begitu kutipan pernyataan itu, sebagaimana dikabarkan media Korea Selatan, Yonhap.

Pernyataan Korea Utara itu juga mengutip komentar pejabat pemerintah Iran dan China dan laporan berita dari Jepang yang menyebut bahwa operasi militer Amerika Serikat telah menyebabkan sejumlah korban sipil di negara yang dilanda perang.

"Fakta-fakta di atas menguatkan bahwa semua tempat yang diinjak-injak oleh pasukan Amerika Serikat telah menjadi tanah tandus hak asasi manusia," begitu pernyataan Korea Utara, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat telah terlibat dalam kejahatan semacam itu di berbagai belahan dunia di balik layar.

Bukan kali ini saja Korea Utara lantang mengkritik Amerika Serikat terkait kekacauan yang terjadi di Afghanistan. Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga mengkritik Amerika Serikat atas perang Afghanistan dan diskriminasi rasial. Korea Utara menyebut negeri Paman Sam sebagai perusak hak asasi manusia dan demokrasi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya