Berita

Menteri luar negeri Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia yang tergabung dalam MIKTA mengeluarkan pernyataan bersama yang menyoroti soal isu kemanusiaan di Afghanistan/Net

Dunia

Satu Suara, Menlu Meksiko, Indonesia, Korsel, Turki dan Australia Ajak Masyarakat Internasional Bantu Rakyat Afghanistan

SABTU, 11 SEPTEMBER 2021 | 15:36 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perkembangan situasi di Afghanistan usai Taliban mengambilalih kekuasaan dan membentuk pemerintahan baru mengundang simpati dan perhatian dari banyak negara lain di dunia.

Jelang akhir pekan ini, menteri luar negeri Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia yang tergabung dalam MIKTA mengeluarkan pernyataan bersama.

Mereka mengungkapkan keprihatinan mendalam atas situasi yang sedang berlangsung di Afghanistan dan terus memantau perkembangan dengan cermat.

"Kami menyerukan pemulihan penuh keamanan dan ketertiban sipil dan perlindungan keseluruhan kehidupan manusia dan properti," sambung pernyatan itu.

MIKTA juga satu suara mengecam serangan terorisme yang mematikan yang terjadi di Bandara Internasional Hamid Karzai beberapa pekan lalu. Mereka juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan, baik warga Afghanistan, Amerika Serikat dan Inggris yang menjadi korban dalam serangan itu.

Di sisi lain, MIKTA juga menyerukan kepada Taliban yang kini memerintah di Afghanistan, agar mereka menegakkan usahanya dengan mengizinkan mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan untuk melakukannya dengan aman.

"Kami menegaskan kembali dukungan untuk pekerjaan Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) dan menekankan pentingnya keselamatan dan keamanan personel PBB serta personel diplomatik dan konsuler Negara-negara Anggota PBB," sambung pernyataan yang sama.

Bukan hanya itu, MIKTA juga mendesak agar Taliban memperhatikan dan memastikan partisipasi perempuan Afghanistan, serta perlindungan hak-hak mereka.

"Kami mendesak upaya untuk melestarikan langkah luar biasa yang telah dilakukan wanita Afghanistan di masa lalu," tegas MIKTA dalam pernyataan itu.

Selain itu, MIKTA juga menyerukan kepada Taliban dan semua pihak lain untuk mematuhi hukum humaniter internasional, dan untuk melindungi hak asasi manusia dan memastikan keselamatan dan keamanan semua orang Afghanistan, termasuk perempuan, anak-anak dan minoritas.

"Kami menegaskan kembali pentingnya mencegah dan memerangi terorisme di Afghanistan untuk memastikan wilayah tersebut tidak akan digunakan untuk mengancam atau menyerang negara mana pun oleh organisasi teroris mana pun," begitu sikap MIKTA.

MIKTA juga mengungkapkan keprihatinan mendalam kami atas risiko meningkatnya pengungsian warga Afghanistan dari dan di dalam Afghanistan. Oleh karena itu, mereka menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengoordinasikan tanggapan yang efektif terhadap situasi kemanusiaan.

"Menekankan hak semua orang Afghanistan untuk hidup dengan aman, aman dan bermartabat, kami siap mendukung upaya masyarakat internasional untuk membantu rakyat Afghanistan," begitu kutipan dari pernyataan MIKTA.

"Kami akan tetap berkonsultasi dan berkoordinasi mengenai berbagai aspek dan dampak dari perkembangan terakhir di Afghanistan, termasuk di bidang pemenuhan hak asasi manusia, upaya kemanusiaan, migrasi dan arus pengungsi, dan kontra terorisme," tutup pernyataan tersebut.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Kementerian BUMN Rombak Susunan Direksi ID FOOD

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:47

Agar Ekonomi Indonesia di Triwulan II Tetap Tumbuh, DPR Ingatkan untuk Lakukan Hal Ini

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:35

Dukung Penuh Pengurus LP3KN, Menag RI Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:34

Iuran BPJS Tidak Berubah Meski Sistem Kelas Dihapus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:14

Resmi, Massimiliano Allegri Bukan Lagi Pelatih Juventus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:12

Ayah Mendiang Eki Doakan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon Segera Ditangkap

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:54

Hendropriyono Yakin Prabowo Lanjutkan IKN

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:35

Percetakan di Banda Aceh Meringis jadi Korban Janji Manis Caleg

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:16

Hendropriyono: Demokrasi Pancasila Tidak Mengenal Oposisi

Sabtu, 18 Mei 2024 | 05:55

Selengkapnya