Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani membantah membawa kabur uang rakyat/Net
Ketika kelompok militan Taliban berhasil menduduki Kabul untuk pertama kalinya tanggal 15 Agustus lalu, mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menjadi tokoh yang disoroti. Pada saat itu, keberadaannya untuk sesaat tidak diketahui. Dia seakan lenyap dari publik di saat genting tersebut.
Selang beberapa waktu kemudian, dia diisukan melarikan diri ke Tajikistan. Namun kemudian diketahui bahwa dia sebenarnya melarikan diri ke Uni Emirat Arab.
Sempat ada kabar miring yang menyertai kepergiannya. Desas-desus yang muncul menyebut bahwa Ghani kabur dari Kabul dengan membawa berkoper-koper uang tunai milik rakyat Afghanistan. Bahkan kabarnya, sebagian uangnya tergeletak di landasan karena tidak muat dibawa masuk ke helikopter.
Dalam sebuah pernyataan terbaru yang dirilis pada Rabu (8/9), Ghani kembali membantah kabar tersebut. Dia bahkan mengaku siap membuktikan bahwa dia tidak membawa lari uang rakyat.
"Saya harus mengatasi tudingan tidak berdasar yang menyebar, bahwa ketika saya meninggalkan Kabul, saya membawa serta jutaan dolar milik warga Afghanisan. Ini sepenuhnya tidak benar," tegasnya.
Ghani menekankan bahwa korupsi merupakan "wabah" yang melumpuhkan negara selama beberapa dekade lalu. Oleh karena itu, semasa menjabat sebagai presiden, Ghani memberikan fokus lebih pada upaya pemberantasan korupsi di Afghanistan.
"Saya diwarisi monster yang tidak mudah dan tidak cepat untuk dibasmi," sambungnya, merujuk pada korupsi yang merajalela.
Ghani juga menerangkan bahwa dia telah secara terbuka mengumumkan soal aset dan kekayaannya kepada publik.
"Istri saya dan saya telah secara cermat mengatur keuangan pribadi kami. Saya juga telah secara publik mendeklarasikan semua aset saya. Warisan keluarga istri saya pun juga telah diungkapkan ke publik, dan itu (warisan keluarga istri) tetap terdaftar di negara asalnya di Lebanon," jelas Ghani.
Demi membuktikan apa yang dia sampaikan, Ghani mengaku siap jika ada pihak yang kompeten ingin melakukan audit atas keuangannya serta keuangan orang-orang di sekitarnya.
"Saya menyambut audit resmi atau investigasi keuangan di bawah perlindungan PBB atau lembaga lain yang sesuai untuk membuktikn kebenaran dari pernyataan saya," tegasnya.
Ghani juga menyebut bahwa para pembantu terdekatnya siap jika perlu menyerahkan keuangan mereka untuk audit publik.
"Saya juga akan mendong dan mendesak mantan pejabat senior dan tokoh politik lainnya untuk melakukan hal yang sama," demikian Ghani.