Berita

Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani membantah membawa kabur uang rakyat/Net

Dunia

Bantah Bawa Berkoper-Koper Uang Rakyat Afghanistan, Ashraf Ghani Siap Diaudit

RABU, 08 SEPTEMBER 2021 | 22:26 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Ketika kelompok militan Taliban berhasil menduduki Kabul untuk pertama kalinya tanggal 15 Agustus lalu, mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menjadi tokoh yang disoroti. Pada saat itu, keberadaannya untuk sesaat tidak diketahui. Dia seakan lenyap dari publik di saat genting tersebut.

Selang beberapa waktu kemudian, dia diisukan melarikan diri ke Tajikistan. Namun kemudian diketahui bahwa dia sebenarnya melarikan diri ke Uni Emirat Arab.

Sempat ada kabar miring yang menyertai kepergiannya. Desas-desus yang muncul menyebut bahwa Ghani kabur dari Kabul dengan membawa berkoper-koper uang tunai milik rakyat Afghanistan. Bahkan kabarnya, sebagian uangnya tergeletak di landasan karena tidak muat dibawa masuk ke helikopter.

Dalam sebuah pernyataan terbaru yang dirilis pada Rabu (8/9), Ghani kembali membantah kabar tersebut. Dia bahkan mengaku siap membuktikan bahwa dia tidak membawa lari uang rakyat.

"Saya harus mengatasi tudingan tidak berdasar yang menyebar, bahwa ketika saya meninggalkan Kabul, saya membawa serta jutaan dolar milik warga Afghanisan. Ini sepenuhnya tidak benar," tegasnya.

Ghani menekankan bahwa korupsi merupakan "wabah" yang melumpuhkan negara selama beberapa dekade lalu. Oleh karena itu, semasa menjabat sebagai presiden, Ghani memberikan fokus lebih pada upaya pemberantasan korupsi di Afghanistan.

"Saya diwarisi monster yang tidak mudah dan tidak cepat untuk dibasmi," sambungnya, merujuk pada korupsi yang merajalela.

Ghani juga menerangkan bahwa dia telah secara terbuka mengumumkan soal aset dan kekayaannya kepada publik.

"Istri saya dan saya telah secara cermat mengatur keuangan pribadi kami. Saya juga telah secara publik mendeklarasikan semua aset saya. Warisan keluarga istri saya pun juga telah diungkapkan ke publik, dan itu (warisan keluarga istri) tetap terdaftar di negara asalnya di Lebanon," jelas Ghani.

Demi membuktikan apa yang dia sampaikan, Ghani mengaku siap jika ada pihak yang kompeten ingin melakukan audit atas keuangannya serta keuangan orang-orang di sekitarnya.

"Saya menyambut audit resmi atau investigasi keuangan di bawah perlindungan PBB atau lembaga lain yang sesuai untuk membuktikn kebenaran dari pernyataan saya," tegasnya.

Ghani juga menyebut bahwa para pembantu terdekatnya siap jika perlu menyerahkan keuangan mereka untuk audit publik.

"Saya juga akan mendong dan mendesak mantan pejabat senior dan tokoh politik lainnya untuk melakukan hal yang sama," demikian Ghani.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Sukses Amankan Pilkada, DPR Kasih Nilai Sembilan Buat Kapolri

Jumat, 29 November 2024 | 17:50

Telkom Innovillage 2024 Berhasil Libatkan Ribuan Mahasiswa

Jumat, 29 November 2024 | 17:36

DPR Bakal Panggil Kapolres Semarang Imbas Kasus Penembakan

Jumat, 29 November 2024 | 17:18

Pemerintah Janji Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan

Jumat, 29 November 2024 | 17:06

Korsel Marah, Pesawat Tiongkok dan Rusia Melipir ke Zona Terlarang

Jumat, 29 November 2024 | 17:01

Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik Bintang Tiga

Jumat, 29 November 2024 | 16:59

Dubes Najib Cicipi Menu Restoran Baru Garuda Indonesia Food di Madrid

Jumat, 29 November 2024 | 16:44

KPU Laksanakan Pencoblosan Susulan di 231 TPS

Jumat, 29 November 2024 | 16:28

Kemenkop Bertekad Perbaiki Ekosistem Koperasi Kredit

Jumat, 29 November 2024 | 16:16

KPK Usut Bau Amis Lelang Pengolahan Karet Kementan

Jumat, 29 November 2024 | 16:05

Selengkapnya