Berita

Mahasiswa wanita Afghanistan dalam perrkuliahan hari pertama setelah Taliban kembali berkuasa di negara itu, Senin (6/9)./Ist

Dunia

Harga Jilbab Naik di Afghanistan Sejak Taliban Berkuasa, Paling Murah Rp 164 Ribu

SELASA, 07 SEPTEMBER 2021 | 14:34 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Salah satu isu yang menjadi sorotan publik dunia ketika kelompok militan Taliban mengambilalih kekuasaan di Kabul pertengahan Agustus lalu adalah hak wanita.

Bukan tanpa alasan, pasalnya Taliban pernah menguasai Afghanistan pada tahun 1996 hingga 2001. Pada masa itu, mereka menegakkan aturan yang keras mengikuti interpretasi ketat mereka terhadap hukum Islam.

Interpretasi semacam itu juga diterapkan dengan kuat kepada kaum wanita. Sebagai contoh, di bawah pemerintahan mereka, para wanita harus menutupi diri dan hanya diperkenankan meninggalkan rumah dengan ditemani kerabat laki-laki.


Bukan hanya itu, Taliban juga melarang anak perempuan untuk pergi ke sekolah atau bekerja di luar rumah. Wanita juga dilarang untuk memberikan suara dalam pemilihan.

Kini, setelah merebut kendali di Kabul tanggal 15 Agustus lalu, Taliban berjanji untuk membentuk pemerintahan yang lebih terbuka dan menjamin hak wanita, namun kekhawatiran akan diterapkannya aturan ketat semacam itu tidak serta merta sirna.

Kekhawatiran semacam itulah yang menyebabkan banyak orang kemudian membeli busana muslim dan mengenakannya ketika keluar rumah.

Di jalan-jalan di Afghanistan saat ini semua wanita yang ditemui hampir pasti mengenakan jilbab atau penutup kepala.

Tidak heran jika permintaan akan jilbab meningkat. Hal itu berimbas pada naiknya harga jilbab. Di sejumlah toko busana muslim di Kabul, misalnya, harga jilbab atau dalam bahasa setempat disebut hejab serta burqa mengalami kenaikan beberapa waktu belakangan.

Padahal, Taliban sendiri belum menetapkan aturan wajib mengenakan burqa atau jilbab bagi wanita di tempat umum.

Harga jilbab di Kabul naik dari semula di kisaran harga 500-2.000 Afgani (sekitar Rp 82 ribu-320 ribu) menjadi di kisaran 1.000 -3.000 Afgani (sekitar Rp 164 ribu - 490 ribu).

Perlu menjadi catatan, ada beberapa jenis busana muslim dengan istilah berbeda di Afghanistan, seperti jilbab, burqa dan niqab.

Jilbab secara umum bagi masyarakat Afghanistan adalah pakaian tertutup dan tidak ketat serta penutup kepala atau kerudung dengan bagian wajah yang terlihat. Pada dasarnya, jilbab yang digunakan di Afghanistan serupa dengan yang digunakan oleh wanita Arab pada umumnya.

Sedangkan burqa adalah pakaian longgar yang menutup seluruh tubuh, termasuk kepala dan wajah secara keseluruhan, tidak terkecuali mata. Hanya saja di bagian mata, penutupnya berupa semacam jaring-jaring untuk membantu penggunanya melihat. Ada juga yang disebut dengan niqab, yaitu pakaian tidak ketat dengan penutup kepala yang menutupi hampir seluruh bagian wajah, kecuali mata.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya