Berita

Arief Poyuono/Net

Politik

Vaksin Nusantara Belum Dapat Izin Produksi, Arief Poyuono: Pak Jokowi Kayanya Gak Berdaya Hadapi Importir Vaksin

SABTU, 04 SEPTEMBER 2021 | 18:55 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Hingga saat ini vaksin nusantara belum juga beredar lantaran terganjal dengan izin produksi. Padahal vaksin tersebut merupakan karya anak Indonesia yang dapat membanggakan negara.

Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menduga, lambatnya izin vaksin nusantara itu karena terganjal rente dan fee yang besar dari importir vaksin luar negeri kepada oligarki yang menguasai pemerintah Indonesia.

"Kayaknya Kangmas Jokowi tidak berdaya dibandingkan untuk izin bangun infrastruktur-infrastruktur mengunakan utang," kata Arief dalam keterangan tertulis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (4/9).

Arief mengaku sedih karena Presiden Jokowi dinilai lamban dalam merealisasikan produksi vaksin nusantara yang diproduksi oleh bangsa sendiri.

Arief mencium, bahwa saat ini oligarki vaksin dan Importir vaksin memegang kendali kebijakaan untuk memasukan vaksin impor, kata dia, mulai dari pembiayaan impor melalui BUMN yang diberi izin impor lalu dijual ke negara yang akan membeli vaksin Impor dengan mengunakan APBN yang mana dana pembelian Vaksin impor juga dari hasil jual surat utang negara

"Puluhan trilyun fee dan rente dari pratek mafia impor Vaksin. Waduh gawat ya," demikian Arief.


Populer

Proyek Rp2,7 Triliun di Sumut Amburadul, Gapensi Akan Seret Semua yang Terlibat ke Jalur Hukum

Minggu, 26 November 2023 | 06:44

Kasus Manipulasi RUPS Bank Sumselbabel Temui Titik Terang, Bareskrim akan Periksa Herman Deru

Jumat, 24 November 2023 | 00:19

Pj Gubernur Sulsel Diduga Buat Acara Mendadak untuk Hindari Massa Kumpul saat Ada Gibran

Minggu, 26 November 2023 | 20:37

Jika Ketegangan Mega-Jokowi Bukan Rekayasa, Prabowo-Gibran Tersingkir di Putaran Pertama

Minggu, 26 November 2023 | 16:42

Tinggalkan Nasdem, Mantan Gubernur Syahrial Oesman Perkuat TKD Prabowo-Gibran Sumsel

Minggu, 26 November 2023 | 06:22

Tiga Capres Diundang, Hanya Anies Hadiri Deklarasi Pemilu Damai PSHT

Minggu, 26 November 2023 | 16:20

Kunker ke Gresik, Zulhas Tinjau Harga Bapok dan Smelter Freeport

Rabu, 29 November 2023 | 01:45

UPDATE

Tak Punya Caleg, Satu Parpol di Rembang Belum Bikin Rekening LPSDK

Selasa, 05 Desember 2023 | 02:55

Beri Khofifah Rekomendasi Maju Pilgub Jatim 2024, Zulhas: Cawagub Tetap dari PAN

Selasa, 05 Desember 2023 | 02:36

Kemenparekraf Dorong Sineas Papua Berkolaborasi, Berjejaring, Bersaing, dan Ukir Prestasi Lebih Tinggi

Selasa, 05 Desember 2023 | 02:10

98,5 Persen Anggaran Kemensos 2024 Dialokasikan untuk Perlindungan Sosial

Selasa, 05 Desember 2023 | 01:44

Andai Tak Direkrut Bhayangkara FC, Radja Nainggolan Ngaku Akan Pensiun

Selasa, 05 Desember 2023 | 01:24

Dirjen Bina Pemdes: Optimisme Mulai Tumbuh di Desa-desa

Selasa, 05 Desember 2023 | 01:12

Ridwan Kamil Pimpin TKD, BSNPG Optimistis Jabar Masih Jadi Lumbung Suara Prabowo-Gibran

Selasa, 05 Desember 2023 | 01:03

Aktivis GMNI Jogja: Samakan Majunya Gibran dengan Keistimewaan Yogyakarta Pelecehan Besar

Selasa, 05 Desember 2023 | 00:42

Selain Tatap Muka, P3PD 2024 Juga Menerapkan Learning Management System

Selasa, 05 Desember 2023 | 00:37

Fokus Pengamanan Pemilu, Polisi Tak Beri Pengawalan Khusus Milad GAM di Banda Aceh

Selasa, 05 Desember 2023 | 00:21

Selengkapnya