Berita

Kantor Google/Net

Dunia

Cegah Niat Taliban, Google Kunci Sejumlah Email Milik Pemerintah Afghanistan

SABTU, 04 SEPTEMBER 2021 | 09:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Upaya untuk menggali informasi para pejabat lama Afghanistan, yang diduga akan dilakukan Taliban, mendapatkan rintangan dari Google. Raksasa pencarian itu telah mengambil langkah cepat dengan mengunci sejumlah akun email milik pemerintah terdahulu.

Informasi tersebut dikonfirmasi Google dalam rilis resminya yang disiarkan pada Jumat (3/9) waktu setempat.

"Perusahaan sedang memantau situasi di Afghanistan dan mengambil tindakan sementara untuk mengamankan akun yang relevan," kata Google, seperti dikutip dsri Reuters, Sabtu (4/9).

Tindakan Google dilakukan setelah muncul laporan yang menyoroti bagaimana database gaji biometrik dan Afghanistan dapat dieksploitasi oleh penguasa baru untuk memburu musuh-musuh mereka.

Seorang pegawai dari mantan pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa Taliban sedang berusaha untuk mendapatkan email-email mantan pejabat. Akhir bulan lalu, karyawan tersebut mengatakan bahwa Taliban telah memintanya untuk menyimpan data yang disimpan di server kementerian tempat dia bekerja.

"Jika saya melakukannya, maka mereka akan mendapatkan akses ke data dan komunikasi resmi dari kepemimpinan kementerian sebelumnya," kata karyawan itu.

Karyawan itu mengatakan dia tidak mematuhi dan sejak itu bersembunyi. Reuters tidak mengidentifikasi pria itu atau mantan kementeriannya karena mengkhawatirkan keselamatannya.

Sebuah laporan menunjukkan bahwa sekitar dua lusin badan pemerintah Afghanistan menggunakan server Google untuk menangani email resmi, termasuk kementerian keuangan, industri, pendidikan tinggi, dan pertambangan, bahkan kantor protokol kepresidenan Afghanistan.

"Ini akan memberikan banyak informasi yang nyata," kata Chad Anderson, seorang peneliti keamanan dengan perusahaan intelijen internet DomainTools yang membantu Reuters mengidentifikasi kementerian mana yang menjalankan platform email mana.  

"Bahkan hanya memiliki daftar karyawan di Google Sheet adalah masalah besar," katanya, mengutip laporan pembalasan terhadap pegawai pemerintah.

Selain Google, sejumlah lembaga pemerintah Afghanistan juga telah layanan email milik Microsoft, termasuk kementerian luar negeri dan kepresidenan. Tetapi tidak jelas langkah apa, jika ada, yang diambil perusahaan perangkat lunak itu untuk mencegah data jatuh ke tangan Taliban.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya