Berita

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dinilai masih layak maju dalam Pemilihan Presiden 2024/Net

Politik

Prabowo Masih Layak Maju Pilpres Karena Punya Elektabilitas dan Kesepakatan yang Belum Tuntas

KAMIS, 02 SEPTEMBER 2021 | 13:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Meskipun sudah dua kali gagal, Prabowo Subianto dianggap masih layak bertarung dalam kompetisi Pilpres. Sebab, Prabowo masih memiliki elektabilitas dan masih punya kesepakatan yang belum tuntas dengan PDI Perjuangan.

"Siapa pun selama belum pernah jadi Presiden dua kali dia berhak punya keinginan menjadi Capres, dan sepertinya Prabowo memang akan diusung oleh koalisi PDIP dan Gerindra. Kabarnya mereka akan melanjutkan 'kesepakatan Batu Tulis'," ujar Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (2/9).

Namun, kata Satyo, masih ada waktu tiga tahun menuju Pilpres 2024. Sehingga segala kemungkinan masih bisa terjadi.

Misalnya, di tengah jalan muncul figur yang memiliki fenomena dan elektabilitas setinggi langit, tentu akan ada capres yang memiliki efek magnetic yang kuat. Dan setiap kesepakatan dalam politik akan selalu sangat pragmatis.

"Gerindra perlu memastikan apakah tiket untuk Prabowo sudah mereka 'booking' untuk perjalanan 'pergi-pulang'? Sebab jika tiket tersebut hanya untuk sekali jalan maka ketika harus pulang yang mestinya membawa piala sebagai Presiden dia gagal seperti 2014 dan 2019, karena terjadi kesalahan sistem dalam 'membeli tiket pilpres'," jelas Satyo.

"Bagaimanapun pak Menhan (Prabowo) itu masih layak bertarung dalam kompetisi pilpres karena masih memiliki elektabilitas," sambungnya.

Apalagi, Satyo menambahkan, peristiwa bertemunya dua Sekjen dan di waktu yang bersamaan ada kunjungan kerja Presiden bersama Prabowo, menjadi sinyal ada suatu kekuatan saat ini yang berusaha mengingatkan kepada Jokowi bahwa Gerindra dan PDIP masih punya kesepakatan yang belum ditunaikan.

"Dengan kata lain, diingatkan jangan coba-coba bermanuver selain untuk kesepakatan lama. Jika saja Jokowi juga sebagai ketum parpol mungkin dia akan lebih tenang jika pensiun. Faktanya Jokowi harus bekerja sendiri untuk memastikan bahwa legasinya akan selamat sentosa pada saatnya pensiun nanti," pungkas Satyo.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya