Berita

Seorang penyanyi folk Afghanistan bernama Fawad Andarabi dibunuh dengan keji oleh militan Taliban/Net

Dunia

Keji, Penyanyi Folk Afghanistan ini Diseret dan Dibunuh Militan Taliban

SELASA, 31 AGUSTUS 2021 | 14:56 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Di tengah gejolak politik dan keamanan yang masih berlangsung di Afghanistan, seorang penyanyi folk di negara itu dibunuh dengan keji oleh militan Taliban. Dia adalah Fawad Andarabi.

Kabar yang menyebar dari wartawan lokal dan diangkat oleh CNN itu menyebut bahwa Andarabi diseret dari rumahnya dan dibunuh oleh Taliban di provinsi pegunungan yang bergolak di utara Kabul pada hari Jumat pekan lalu.

Pembunuhan itu memicu kekhawatiran Taliban akan membawa kembali aturan keras, termasuk larangan musik.


Putra almarhum, Jawad, kemudian angkat bicara kepada Associated Press dan mengatakan bahwa sang ayah ditembak di kepal di pertanian keluarga di Lembah Andarab di provinsi Baghlan utara.

"Dia tidak bersalah, penyanyi yang hanya menghibur orang," kata putranya.

Tidak lama setelah kabar itu muncul, mantan Menteri Dalam Negeri Afghanistan Massoud Andarabi, yang juga berasal dari distrik tersebut, ikut angkat bicara soal kematian Andarab.

"Kebrutalan Taliban berlanjut di Andarab. Hari ini mereka secara brutal membunuh penyanyi folkloric, Fawad Andarabi yang hanya membawa kegembiraan bagi lembah ini dan orang-orangnya," tulisnya di Twitter.

Pembunuhan itu telah menimbulkan kekhawatiran tentang kembalinya bentuk aturan keras yang diberlakukan Taliban ketika terakhir kali menguasai Afghanistan, dari tahun 1996 hingga 2001. Selama waktu itu, Taliban melarang sebagian besar bentuk musik karena dianggap tidak Islami.

Soal musik sendiri telah disinggung oleh jurubicara Taliban Zabiullah Mujahid dalam sebuah wawancara dengan New York Times pekan lalu. Dia mengatakan bahwa musik dilarang dalam Islam.

Ketika ditanya apakah musik akan kembali dilarang di depan umum di Afghanistan, dia menjawab bahwa Taliban berharap bisa membujuk orang untuk tidak melakukan hal seperti itu.

Menyusul kabar kematian Andarabi, Pelapor Khusus PBB untuk hak budaya Karima Bennoune dan Duta Besar UNESCO untuk kebebasan artistik Deeyah Khan menyatakan keprihatinan besar.

"Sebagai Pelapor Khusus PBB untuk hak budaya, (dengan) Duta Besar UNESCO untuk kebebasan artistik Deeyah Khan, saya menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang laporan pembunuhan mengerikan penyanyi Fawad Andarabi," tulisnya di Twitter.

"Kami menyerukan kepada pemerintah untuk menuntut Taliban menghormati hak asasi seniman," sambungnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya