Berita

Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie/Net

Politik

Prabowo Puji Jokowi, Jerry Massie: Narasi Basa-basi, Barangkali untuk Dapat Dukungan 2024

SELASA, 31 AGUSTUS 2021 | 07:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sanjungan yang disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada Presiden Joko Widodo atas penanganan pandemi Covid-19 dinilai naif dan di luar ekspektasi publik.

Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie bahkan mengaku bingung dengan dasar dari narasi pujian yang disampaikan Prabowo Subianto dan para elite partai koalisi saat diundang Jokowi ke Istana Negara.

Pasalnya, fakta di lapangan justru berbanding terbalik dengan pujian yang disampaikan. Setidaknya mural bertulis “Tuhan Aku Lapar” yang dihapus menjadi salah satu indikatornya.


“Menurut saya, ini hanya narasi basa-basi Prabowo, barangkali untuk dapat dukungan 2024 atau ada political interest (kepentingan politik) yang terselubung,” tuturnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (31/8).

Jerry Massie merasa ada yang telah berubah dari diri Prabowo Subianto semenjak diangkat menjadi Menteri Pertahanan. Jika di periode pertama Jokowi, Prabowo adalah orang yang blak-blakan mengkritik pemerintahan Jokowi, maka di periode kedua, Prabowo lebih banyak memuji kerja Jokowi.

Sekalipun pujian yang disampaikan bertolak belakang dengan realita sesungguhnya di lapangan. Setidaknya, pada 27 Juli 2011 Indonesia sempat rangking 1 di dunia paling banyak terpapar Covid-19, yakni dibatas 50 ribu orang.

“Selanjutnya, peringkat ke-1 di dunia 24 Agustus 2021 dengan 19.106 positif. Bahkan terakhir, Indonesia rangking 1 di dunia dengan jumlah kematian terbanyak di dunia prosentasenya 1.579 kematian pada pertengahan Agustus,” sambungnya.

Padahal, anggaran penanganan pandemi yang dicatat BPK pada Desember 2020 telah mencapai Rp 1.035, 25 triliun, tapi hasilnya justru tak memuaskan.

Indonesia menjadi negara terlama di dunia yang tedampak Covid-19. Di mulai dari bulan Maret 2020 dan kini lamanya sudah 1,6 tahun.

“Bagi saya tak perlu banyak menyanjung. Dalam survei pun banyak yang berpendapat Jokowi gagal menangani Covid-19,” sambungnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya