Berita

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena/Net

Politik

Kerumunan Vaksinasi Bisa Picu Klaster Baru, Pimpinan Komisi IX DPR Minta Kemenkes Atur Regulasi

SENIN, 30 AGUSTUS 2021 | 15:35 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diminta turun tangan terkait dengan kerumunan massa yang terjadi saat proses vaksinasi Covid-19 di sejumlah tempat.

Permintaan itu disampaikan langsung Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Senin siang (30/8).

"Kemenkes atur regulasi dan tata cara vaksinasi di fasilitas kesehatan dan tempat umum," ujar Melki.


Menurut politikus Golkar ini, pengaturan dalam pelaksanaan vaksinasi di lapangan harus ada kerjasama penyelenggara dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) ditambah Tenaga Kesehatan (Nakes).

"Untuk pastikan ketertiban, bisa diatur secara baik manajemen oleh penyelenggara Dinkes dan Nakes dibantu ketertiban acara koordinasi baik dengan TNI dan Polri," kata Melki.  

Selain itu, lanjut Melki, mesti diatur juga teknis dan tempat yang memadai untuk menggelar vaksinasi. Termasuk waktu pelaksanaan vaksinasi agar tidak terjadi kerumunan.

"Sehingga pelaksanaan vaksinasi tidak mengalami penumpukan atau berpotensi menjadi klaster baru," tandasnya.

Kerumunan warga untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama di Lamongan pada Sabtu kemarin (28/8) memang disorot banyak pihak.

Pasalnya, antrean warga mengular hingga terjadi penumpukan massa sebagaimana terekam dalam sebuah video yang tersebar di sejumlah platform media sosial.

Adalah Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, yang mengunggah video kejadian itu di akun Twitternya, Minggu malam (29/8).

Pandu menyesalkan antusiasme masyarakat yang begitu baik untuk ikut vaksin Covid-19, namun dalam implementasi di lapangan malah terjadi kerumunan akibat manajemen yang buruk.

"Rakyat kecil harus antre untuk dapat suntikan vaksin pertama. Ada solusi?" tulis Pandu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya