Berita

Ledakan bom di luar bandara Kabul pada Kamis 26 Agustus 2021/Net

Dunia

Pengamat China: Serangan Teror di Bandara Kabul Menampar Wajah Amerika Sekaligus Mempermalukan Taliban

SABTU, 28 AGUSTUS 2021 | 08:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serangan teror yang terjadi baru-baru ini di bandara Kabul bukan saja  menjadi tamparan keras bagi Pemerintahan AS yang selama 20 tahun berada di Afghanistan untuk memerangi kelompok teroris di negara itu.

Para analis di Beijing mengatakan, serangan itu juga sekaligus mempermalukan Taliban atas janjinya melindungi Afghanistan dari teroris.

Lebih dari seratus nyawa melayang termasuk 13 tentara AS akibat dua ledakan di sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul pada Kamis (26/8), di tengah hiruk pikuk ribuan orang yang hendak melarikan diri dari Afghanistan. Pelaku serangan adalah gerakan teroris Islam Afghanistan, ISIS-K.

Ahli Studi Timur Tengah dari Universitas Studi Internasional Shanghai, Liu Zhongmin, mengatakan apa yang terjadi di Afghanistan, termasuk kekacauan dan serangan teror di bandara Kabul adalah efek bencana dari penarikan AS yang tergesa-gesa dan tidak terorganisir.

"Ini menunjukkan kegagalan total AS pada strategi dan implementasi dan kebijakan di Afghanistan," kata Liu seperti dikutip dari Global Times, Jumat (27/8).

Serangan teror bandara mendorong perang anti-teroris AS selama 20 tahun di Afghanistan kembali ke titik awal mereka dan juga dengan keras menampar wajah Biden.

“AS memilih untuk membuat perjanjian damai dengan Taliban tanpa keterlibatan mantan pemerintah Ghani, gagal menarik pasukan selangkah demi selangkah dan mengarah ke situasi mengerikan saat ini,” katanya.  

Senada Liu, peneliti lain dari Institut Studi Kebijakan Luar Negeri dari Institut Shanghai untuk Studi Internasional dan wakil presiden Asosiasi Studi Timur Tengah China, Li Weijian juga menyayangkan apa yang terjadi di Afghanistan.

Dalam 20 tahun terakhir, menurutnya, AS mempertahankan kehadirannya di Afghanistan atas nama kontraterorisme, tetapi sekarang Taliban telah menjadi pusat kekuasaan di Afghanistan yang merupakan ironi besar bagi AS.

“AS memberikan pukulan berat kepada IS di Suriah dan Irak beberapa tahun yang lalu, tetapi kali ini IS menyebabkan begitu banyak kematian, termasuk tentara AS dan warga Afghanistan. AS gagal dalam moralitas dan kontraterorisme,” kata Weijian.

Serangan teror juga memaksa Taliban ke dalam situasi yang memalukan.

“Taliban dulu berjanji kepada masyarakat internasional bahwa mereka tidak akan membiarkan Afghanistan menjadi tempat terorisme, tetapi apa yang terjadi di bandara mungkin menunjukkan bahwa mereka tidak mampu dalam memenuhi janji ini,” kata Zhu Yongbiao, direktur Pusat Studi Afghanistan di Universitas Lanzhou.

“Insiden itu juga dapat mempengaruhi kepercayaan Afghanistan pada kemampuan Taliban dalam mengelola dan mengendalikan situasi domestik, dan memperdalam ketidakpercayaan masyarakat internasional tentang apakah Taliban akan mampu memenuhi janji sebelumnya melawan terorisme,” ujarnya. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya