Berita

Mural mirip Jokowi dengan tulisan "404: Not Found" dihapus oleh aparat/Net

Politik

Menghapus Mural Kritik Jokowi Menguatkan Karakter Rezim Otoriter

SENIN, 16 AGUSTUS 2021 | 22:12 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Tindakan aparat pemerintah terhadap para aktor pembuat mural bernada kritikan pada pemerintah dinilai berlebihan.

Aparat pemerintah menghapus mural dilakukan di di Kawasan Batuceper, Kota Tangerang, Banten yakni mural wajah mirip Presiden Joko Widodo bertulis “404: Not Found.

Selain itu juga terjadi di Bangil Pasuran, Jawa Timur mural tulisan "Dipaksa sehat di negara yang sakit" dihapus oleh aparat Satpol PP Pemkab setempat.

Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati, sikap pemerintah belakangan ini nampak berlebihan. Dikataka Neni, mural bernada kritik itu seharusnya menjadi bahan evaluasi pemerintah.

Tindakan aparat pemerintah belakangan ini menurut Neni mengindikasikan rezim pemerintahan Joko Widodo mengarah ke otoriter. Apalagi, konstitusi menjamnin setiap warga negara untuk mengekspresikan kritik publik.

"Tidak perlu direspons berlebihan. Mestinya menjadi bahan intropeksi refleksi dan evaluasi. Karakter rezim yang otoriter sehingga hukum jadi represif," demikian pendapat Neni saat berbincang dengan Kantor Berita politik RMOL, Senin malam (16/8).

Dalam pandangan Neni, saat ini ada semacam hambatan dalam pola menyampaikan pendapat dan berekspresi di muka umum. Neni bahkan menyebutkan hambatan terjadi secara  terstuktur, sistematis dan massif.

Ia mengaku khawatir, masa depan demokrasi Indonesia akan mengalami penurunan signifikan, jika pemerintahan di era Joko Widodo tidak melakukan perubahan.

Neni meyakini, berbagai tindakan aparat di berbagai lokasi itu ada aktor bermain yang sengaja menghentikan segala bentuk ekspresi publik.

"Saya jadi khawatir akan masa depan demokrasi indonesia yang semakin redup dan menurun akibat adanya otoritarianisme yang makin kuat," pungkas Neni.

Selain di Batuceper dan Bangil Pasuruan, pembuat Mural Tuhan Aku Lapar di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten juga mengaku didatangi oleh polisi.

Seniman bernama Deka sike itu mengaku tertekan usai didatangi oleh aparat kepolisian.

Padahal Deka membuat mural itu karena memang mengekspresikan bahwa saat ini kondisinya lapar dan mengadu pada tuhan.

"Ini adalah cara kami mengekspresikan sesuatu yang kami rasakan, Tuhan Aku Lapar adalah aduan dan keluhan kami pada sang Pencipta," kata Deka.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

UPDATE

TKN Bentuk Satgas Antisipasi Kehadiran Relawan dan Pendukung di MK

Jumat, 19 April 2024 | 23:32

Jawab Berbagai Tuduhan Miring, PT NDK Resmi Bubar Sesuai Hukum

Jumat, 19 April 2024 | 23:05

Gara-gara Peta Maroko, Kesebelasan Renaissance dari Berkane Dilarang Masuk Aljazair

Jumat, 19 April 2024 | 23:04

Bukan Farhan, Nasdem Ternyata Siapkan Sosok Ini untuk Pilwalkot Bandung

Jumat, 19 April 2024 | 22:49

Prabowo Minta Pendukung Tidak Turun Aksi saat Putusan MK

Jumat, 19 April 2024 | 22:34

Relawan Desak MK Buka Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

Jumat, 19 April 2024 | 22:05

Bertemu Menkeu Selandia Baru, Sri Mulyani Tukar Cerita Soal Kelola APBN

Jumat, 19 April 2024 | 21:58

Buntut Serangan ke Israel, AS Batasi Akses Teknologi Iran

Jumat, 19 April 2024 | 21:40

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

Ajukan Peninjauan Kembali, PT BMI Bawa 7 Bukti Baru

Jumat, 19 April 2024 | 21:33

Selengkapnya