Berita

Presiden Joko Widodo dalam acara Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu, 14 Agustus/Repro

Bisnis

Tak Mau Hasil Pertanian di Ekspor Asal-asalan, Jokowi: Target Kita Hilirisasi!

SABTU, 14 AGUSTUS 2021 | 15:08 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Hasil pertanian dalam negeri yang memiliki potensi tinggi untuk di jual ke pasar internasional tidak melulu harus dalam bentuk barang mentah.

Presiden Joko Widodo memberkan penekanan kepada jajarannya dan para pelaku usaha untuk tidak asal-asalan mengekpor hasil pertanian Indonesia.

Pasalnya, ia melihat hasil pertanian Indonesia bisa memiliki daya jual tinggi ketika diproduksi menjadi barang jadi. Sebagai contoh, ia menyebut porang mempunyai pasar yang besar dan bisa dimasuki Indonesia.


"Tapi ekspornya jangan dalam bentuk mentah, apalagi masih umbi-umbian. Paling tidak dalam bentuk tercacah atau syukur-sykur sudah dalam barang jadi," ujar Jokowi dalam acara Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (14/8).

Dari contoh tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menginstruksikan gubernur, bupati dan wali kota se-Indonesia untuk mendesain program pengembangan pertanian yang kuat, tidak hanya di sisi hulu tetapi juga di hilir.

"Saya kira target kita memang hilirisasi," imbuh Jokowi.

Maka dari itu, Jokowi meminta agar komoditas-komoditas pertanian yang potensial segera dioalh dengan baik oleh pemerintah daerah bersma apara pelaku usaha.

Di samping itu, ia juga menekankan soal pemodalan petani dan inovasi teknologi dan pendampingan, guna mendukung produksi hasil pertanian yang berpotensi besar laku jika diekspor.

"Sambungkan petani dengan rantai pasok, sehingga mudah mengekspor. Dengan begitu daerah bisa berkembang menjadi sentra-sentra roduksi berorientasi ekspor," tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan sejumlah komoditas pertanian yang memiliki potensi besar untuk diolah menjadi barang jadi sebelum di ekspor. Hal itu ia temukan dari 514 kabupaten/kota Indonesia yang memiliki 293 sentra komoditas pertanian unggulan ekspor.

"Sarang burung walet, porang, minyak atsiri yang dalam beberapa tahun terakhir cukup berkembang. Ada juga bunga melati, edamame, tanaman hias dan produk-produk hortikultura lain yang kalau betul-betul kita beri perhatian akan semakin terbuka pasarnya," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya