Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrat (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

ProDEM: Katanya Meroket 7 Persen, Kok Masih Cari Utang Jumbo Rp 515 T?

SELASA, 10 AGUSTUS 2021 | 12:15 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Langkah pemerintah untuk mencari utang jumbo membuat geleng-geleng kepala. Pasalnya, rencana utang disampaikan setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan Indonesia meroket 7,07 persen di kuartal II 2020 (yoy).

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrat (ProDEM) Iwan Sumule tidak habis pikir dengan apa yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Di mana Menkeu Sri Mulyani sedang mencari utang sebesar Rp 515,1 triliun pada semester II tahun ini.

“Katanya ekonomi tumbuh 7,07 persen. Kok masih mencari begitu besar utangan baru Rp 515,1 triliun?” herannya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (10/8).


Iwan Sumule khawatir gaya Sri Mulyani yang monoton dengan selalu menambal segala masalah keuangan lewat utang, akan berbahaya bagi kelangsungan bangsa Indonesia di kemudian hari.

Apalagi saat ini, untuk membayar bunga utang saja Indonesia butuh utangan baru.

Untuk itu, Iwan Sumule mendesak pemerintah, khususnya Menkeu Sri Mulyani mengakhiri gaya-gaya nirterobosan tersebut. Jika memang sudah tidak mampu mengelola keuangan negara, baiknya Sri Mulyani mundur dan menyerahkan jabatan itu pada mereka yang memiliki pemikiran solutif tanpa utang.  

“Sampai kapan keuangan negara dikelola dan ditopang utang? Sudahi. Jika tidak, akan semakin sulit recovery,” tutupnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, utang baru pada semester II tahun 2021 diproyeksi mencapai Rp 515,1 triliun.

Dia mengklaim proyeksi utang baru tersebut lebih kecil dari jumlah utang dalam UU APBN tahun 2021. Outlook utang sepanjang tahun ini, kata dia, hanya mencapai Rp 958,1 triliun dari semula Rp 1.177,4 triliun.

"Prognosa kita untuk semester II hanya akan mencapai Rp 515,1 triliun. Ini hal yang bagus, berarti kita mengurangi kenaikan utang yang tadinya Rp 1.177 triliun menjadi Rp 958 triliun atau turun 18,6 persen," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar), Senin (12/7). 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya