Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf/Ist

Politik

Desakan Audit Stok Vaksin Disoal Staf BUMN, Begini Kata Gde Siriana

SABTU, 31 JULI 2021 | 22:52 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ketersediaan vaksin Covid-19 yang masih di kantong pemerintah kini disorot. Dikatakan Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, saat ini masih ada 12 juta dosis vaksin Covid-19 yang belum terpakai.

Stok vaksin melimpah yang belum didistribusikan kepada masyarakat ini sempat dikritisi Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf. Ia meminta agar ketersediaan stok vaksin sebanyak 12 juta dosis diaudit.

“12 juta dosis vaksin itu bukan uang sedikit. Jika pakai harga Sinovac, itu nilainya sekitar Rp 2,5 triliun,” tuturnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/7).


Kritikan Gde Siriana ini lantas dipersoalkan Arya Sinulingga. Secara khusus, Arya mempersoalkan penggunaan kata "terbuang" terhadap stok vaksin yang ada. Menurutnya, yang tepat bukan terbuang, melainkan belum terpakai.

Gde lantas angkat bicara. Ia menjelaskan, penggunaan kata "terbuang" dalam artikenya yang dimuat Kantor Berita Politik RMOL merujuk pada pemberitaan CNNIndonesia pada Kamis dini hari (29/7). Saat itu, media tersebut menggunakan diksi "terbuang" dalam judulnya, yang pada akhirnya diubah redaksi.

Atas hal itu, Gde Siriana lantas memberi klarifikasi atas pernyataannya yang berisi permintaan audit terhadap 12 juta vaksin.

"Berita RMOL sudah naik lebih dulu Kamis pukul 7.47 WIB, sedangkan perubahan judul di CNN dilakukan Kamis pukul 8.25 WIB. Artinya ada waktu 38 menit setelah berita RMOL naik dengan revisi judul CNN. Padahal berita itu pertama kali dinaikkan CNN Kamis dini hari," kata Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (31/7).

Baca: Gde Siriana: 12 Juta Dosis Vaksin Terbuang Harus Diaudit, Itu Setara Rp 2,5 T

Keputusannya untuk mengutip pemberitaan CNNIndonesia, kata dia, karena percaya media daring Indonesia itu memiliki reputasi baik dan diyakini tidak melakukan pemberitaan menyesatkan.

"Respons Arya Sinulingga terkait pernyataan saya, perlunya audit atas 12 juta dosis vaksin itu, seharusnya tidak perlu membuat BUMN gerah," lanjut Gde Siriana.

Perubahan istilah dari "terbuang" menjadi "tidak terpakai" pun menurutnya tidak menggugurkan desakan untuk dilakukan audit terhadap stok 12 juta vaksin yang belum terpakai.

"Karena harus diketahui, bagaimana bisa 12 juta vaksin belum terpakai sedangkan Presiden Jokowi inging vaksinasi digenjot. Di sisi lain, banyak daerah-daerah yang mengeluh kekurangan vaksin," urai deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini.

Stok vaksin Covid-19 di Indonesia hingga saat ini dipastikan masih aman. Arya Sinulingga memastikan, ketersediaan stok vaksin yang ada di pemerintah akan digunakan dalam percepatan vaksinasi.

"Stok vaksin Covid-19 di Indonesia cukup untuk digunakan dalam beberapa waktu ke depan. Jadi jika ada pemberitaan yang menyebutkan stok vaksin dibuang, itu tidak benar, melainkan akan digunakan untuk percepatan vaksinasi,” jelas Arya Sinulingga beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini, Indonesia telah mengamankan 174,6 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk dan jadi. Pada bulan Agustus 2021, Rencananya pemerintah akan mendatangkan 45 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna dan Pfizer.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya