Berita

Potongan poster ajakan demo berjudul Jokowi End Game/Net

Publika

Oposisi Jahat Jadi Badut

SENIN, 26 JULI 2021 | 14:51 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

ANTEK dan pion oposisi bergairah. Sambut rencana Aksi Demo Anti Jokowi tanggal 24 Juli. Spirit naik. Caci-maki. Sebar stiker invitation.

Netizen Pro Pemerintah gerak. Info & data provokator demo dirilis. Fight medsos pecah. Oposisi masih percaya diri; Choaz bisa diciptakan. First step menumbangkan Rezim Jokowi. Pentolan oposisi ingin jadi presiden tanpa pemilu. Bypass prosedur demokrasi.

Second layers sudah mimpi jadi menteri, dubes, paling rendah komisaris.


Publik resah campur kesal. Hari demo pun tiba. Video hoax bentrok demonstran disebar. Supaya element Anti Pemerintah yang ragu ikut turun.

Public trus pantau. Progress tiap menit. Resah hilang. Percaya kekuatan militer-polisi. Kesal berubah jadi marah. Pengen ganyang Gerakan Anti Pemerintah di tengah pandemi Covid-19.

Hasil akhir, demonstrasi dihadiri 6 orang pentolan & belasan pengikut remaja. Ngaku mahasiswa. Pake almamater. Diamankan di Monas. Ada yang langsung divaksin. Situasi keamanan terkendali.

Provokator demo panik. Hapus semua posting. Digital fingerprint sudah dikantongin cyber crime. Antek oposisi ubah narasi. Demonstrasi dituduh kreasi secret agency. Ada yang bilang BIN dikerjain. Narasi panik kaum oposisi karduz. Partai Borjuis Kecil dan Semi Aristokratik Demokrat dituduh penggerak demonstrans.

Diteksi dini aparat keamanan sukses. Langkah preventif. Aksi patah sebelum dieksekusi. Bohir garuk kepala. Provokator dalang tepok jidat. Menunggu aksi balasan dan counter attack dari aparat & element Pro Jokowi. White purges. Serangan balik bagai gulungan ombak. Exterminasi. Soft approach. Organized persuasion. We don't know yet.

Political war sebenarnya a contest of ideas. Aktifis-cum-legislator Habiburokhman mengatakan, "Oposisi Karduz ngga punya konsep".

Benar..!! Asal jeplak. Gemar caci-maki. Hasut sana-sini. Penuh kebencian. Yang penting bisa rebut kekuasaan.

Surfing di atas ombak pandemi Covid-19. Fitnah & anti science. Denigrasi Pemerintah Jokowi nggak becus handle outbreak. Tuduhan oposisi gagal total alias sentot.

Public ngerti. Local wisdom. Covid-19 adalah pandemic global. Kecuali Tiongkok, ngga satu pun rezim dan negara sanggup eliminasi the spread. Amerika super power luluh lantak dihantam Covid-19. Ngga ada satu pun success story yang bisa jadi referensi.

SBY, Gus Dur, Megawati, Habibi dan siapa pun presiden-nya ngga akan sanggup menghadapi serangan virus dengan sempurna. Ngomong sih gampang.

Satu keunggulan Jokowi adalah dia tenang. Ngga panik. Ngga grasa-grusu seperti Donald Trump. Dia tetap tenang saat Gubernur Anies Baswedan & Oposisi Jahat mengorkestrasi tuntutan "Lockdown" sebagai solusi.

Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak)

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya