Berita

Kremasi massal pasien Covid-19 yang meninggal dunia di India/Net

Dunia

India Bantah Laporan Jutaan Warganya Meninggal Karena Covid-19

JUMAT, 23 JULI 2021 | 08:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah India telah membantah sebuah studi yang dilakukan kelompok riset Amerika Serikat (AS) baru-baru ini, dengan menyebut jumlah kematian akibat Covid-19 di India 11 kali lebih tinggi dari jumlah resminya.

Pada Selasa (20/7), Pusat Pengembangan Global di AS menyebut ada sekitar 3,4 juta hingga 4,7 juta orang yang telah meninggal di India karena Covid-19.

Angka tersebut 8-11 kali lipat dari jumlah resmi yang dilaporkan pemerintah, yaitu sekitar 419 ribu kematian.

Dalam laporannya, kelompok riset itu meragukan angka resmi Inida karena pencatatan yang buruk, sehingga tingkat kematian per jutanya sekitar setengah dari rata-rata global.

Namun pemerintah India pada Kamis (22/7) berdalih asumsi tersebut tidak berdasarkan fakta dan sepenuhnya keliru, seperti dikutip AFP.

Pemerintah menuturkan, pihaknya memiliki strategi pelacakan kontak menyeluruh dan ketersediaan laboratorium pengujian yang luas. Meski ada beberapa kasus yang mungkin tidak terdeteksi, tetapi perihal kematian tidak mungkin.

Pemerintah pusat juga seakan mengalihkan tanggung jawab pada otoritas lokal dengan mengatakan Kementerian Kesehatan hanya mengumpulkan dan menerbitkan data yang dikirim pemerintah negara bagian.

Saat ini, beberapa negara bagian India telah menyatakan akan mengevaluasi data mereka setelah lonjakan kasus Covid-19 pada April.

Negara-negara yang kewalahan oleh lonjakan kasus pada April hingga Mei memang telah disarankan untuk melakukan audit menyeluruh atas data yang kemungkinan terlewat.

Maharashtra, negara bagian yang paling parah dilanda India, telah meningkatkan jumlah kematiannya sekitar 15.000 sementara Bihar menambahkan sekitar 4.000 dan Madhya Pradesh 1.500.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Bertemu Megawati Bakal Jadi Sowan Pamungkas Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 16:09

Kemenangan Trump Jadi Alarm Bahaya Bagi Perekonomian RI?

Kamis, 07 November 2024 | 16:02

BSSN Sudah Siapkan Operasi Siber Pengamanan Pilkada 2024

Kamis, 07 November 2024 | 15:52

WhatsApp Siapkan Fitur Baru untuk Cek Keaslian Foto dalam Pesan

Kamis, 07 November 2024 | 15:44

Mendagri Dorong Pemda Dukung Program Prioritas Prabowo-Gibran

Kamis, 07 November 2024 | 15:26

BSI Dukung Program Gizi Nasional Melalui Kemitraan dengan BGN

Kamis, 07 November 2024 | 15:25

Pemberantasan Judi Online Langkah Tegas yang Dinanti Sejak Lama

Kamis, 07 November 2024 | 15:21

Komisi I DPR Dukung BSSN Perkuat Keamanan Siber

Kamis, 07 November 2024 | 15:16

Trump Raih Kemenangan, Ancaman Tarif 60 Persen untuk China Jadi Sorotan

Kamis, 07 November 2024 | 15:10

Mayor Teddy Tidak Perlu Lagi Selalu Dampingi Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 14:58

Selengkapnya