Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Kayu Jati Indonesia Paling Dicari di Jerman

KAMIS, 22 JULI 2021 | 06:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kayu jati Indonesia menjadi sorotan dunia. Majalah Möbelmarkt, satu majalah bertemakan design interior dan furnitur yang dipublikasikan di Jerman, Swiss, dan Austria, mengulas keunggulan produk kayu ini serta merekomendasikannya dalam pameran dagang internasional.

Kayu jati Indonesia adalah kayu yang sustainable, legal dan socially responsible karena Indonesia sudah menerapkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang diakui oleh Uni Eropa, tulis media tersebut seperti yang rilis yang ditulis KBRI Berlin, Rabu (21/7).

"Ini adalah kelebihan kayu jati Indonesia dibandingkan dengan kayu jati dari negara Asia Tenggara lainnya yang beberapa tahun belakangan ini ditengarai mengalami kemerosotan reputasi karena tuduhan over-eksploitasi lahan hutan dan kerusakan lingkungan karena pembukaan perkebunan kayu jati," isi pernyataan KBRI Berlin.

Kayu jati banyak dicari di Asia umumnya untuk kayu konstruksi bangunan, pintu, jendela dan bahkan sebagai materi pembuatan kapal. Tapi di Jerman, kayu jati banyak ditemui di pekarangan dan taman, baik untuk bahan lantai parquet atau furnitur luar ruang.

Namun, perlahan masyarakat Jerman dan Eropa lainnya mulai sadar mengenai banyaknya kayu hasil penebangan liar yang merusak lingkungan, dan mereka mulai memperhatikan informasi dari mana kayu yang mereka beli berasal dan apakah ditebang dari perkebunan kayu yang ramah lingkungan.

Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, menyambut gembira respon negara Jerman terhadap kayu jati Indonesia. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa industri kayu Indonesia diproduksi secara berkelanjutan dan ramah lingkungan”.

Indonesia adalah negara pertama yang diberi wewenang untuk menerbitkan izin FLEGT (Forest Law Enforcement, Governance and Trade) untuk kayu yang dijual di pasar Uni Eropa. Dengan bergabungnya Indonesia di dalam sistem kontrol FLEGT, konsumen kayu tropis Uni Eropa bakal yakin bahwa kayu Indonesia yang dibelinya diproduksi secara legal dan ramah lingkungan.

Perusahaan importir di Eropa pun diuntungkan karena kayu-kayu berizin FLEGT dapat dengan mudah didistribusikan di seluruh wilayah Uni Eropa tanpa membutuhkan perizinan tambahan, seperti yang dijelaskan oleh .

"Dengan bergabungnya Indonesia di sistem kontrol FLEGT, kita dapat membuktikan bahwa kayu jati Indonesia tidak berasal dari pembalakan liar, dan bahwa jumlah pohon yang ditebang akan sama dengan jumlah bibit pohon yang ditanam kembali” jelas Oegroseno.

“Sistem sertifikasi FLEGT yang akan diperkenalkan secara global ini bahkan jauh lebih baik dibanding FSC. FLEGT menekankan pada legalitas kayu, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan. Sistem ini memperhatikan sungguh-sungguh aspek sustainability yang ditargetkan oleh Uni Eropa,” jelas Oegroseno.

Atase Perdagangan KBRI Berlin, Nurlisa Arfani, mengungkapkan, teknologi pengolahan kayu jati Indonesia sekarang ini semakin baik sehingga konsumen bisa mendapatkan kayu yang lebih berkualitas dan tahan lama serta tahan cuaca.

Di 2020, produk kayu Indonesia sudah terjual di Eropa dengan nilai 660 juta Euro, umumnya sudah dalam bentuk furnitur. Perputaran uang global dari jual beli kayu adalah senilai 2,4 milyar Euro. Jadi sektor kehutanan memegang peran penting dalam menghidupkan perekonomian di daerah terpencil, mengingat pelaku usaha kayu adalah kalangan UKM.  

Ia kemudian menjelaskan bahwa pohon jati di perkebunan umumnya baru layak tebang setelah berumur 15-25 tahun. Namun pohon jati hutan memerlukan waktu setidaknya dua kali lebih lama untuk mencapai ukuran dan kualitas yang ukuran yang setara.

"Tapi kualitas kayu tidak hanya bergantung pada umur pohon, namun juga terkait teknologi pengolahan selanjutnya” ujar Nurlisa.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya