Berita

Menteri BUMN Erick Thohir/Net

Politik

Arief Poyuono: Rangkap Jabatan Rektor UI Keputusan Paling Ngawur Erick Thohir

RABU, 21 JULI 2021 | 11:41 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Rangkap jabatan Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro terus disorot publik. Terutama setelah PP 68/2013 tentang Statuta UI direvisi menjadi PP 75/2021.

Dalam aturan baru itu, rektor UI hanya dilarang merangkap menjadi direksi BUMN/BUMD/swasta. Sementara sebelumnya, dilarang rangkap jabatan sebagai pejabat BUMD/BUMN, termasuk di dalamnya menjadi komisaris.

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono turut menjadi salah satu pihak yang menyesalkan rangkap jabatan ini. Dia khawatir rangkap jabatan itu akan menbuat kampus UI menjadi tidak tertangani dengan baik.

“Kerja jadi rektor saja belum tentu becus, ini malah merangkap jabatan. Yang ada nanti ngurus UI enggak becus lagi karena harus jadi pebisnis di BUMN,” tuturnya kepada wartawan, Rabu (21/7).

Atas alasan itu, Arief Poyuono meminta Ari Kuncoro menanggalkan salah satu jabatan yang diemban. Sebagai saran, Arief meminta Ari mundur dari jabatan sebagai rektor, sehingga bisa menjadi pebisnis di BUMN.

Arief Poyuono menilai, seharusnya seseorang dengan kapasitas sebagai rektor UI tidak perlu lagi untuk menjadi komisaris di BUMN.

“Apalagi UI itu sudah jadi PTN berbadan hukum, yang mana rektor sudah sibuk mengurus UI sebagai badan otonom untuk mengelola UI secara profesional dan komersial,” tegasnya.

Bagi Arief, rangkap jabatan Ari Kuncoro ini merupakan keputusan paling ngawur yang diterbitkan Erick Thohir. Apalagi, Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dan pengurus Majelis Wali Amanat UI sudah tentu tahu tentang beragam aturan yang seharusnya tidak dilanggar.

“Ini keputusan paling ngawur yang dilakukan Erick Thohir, menjadikan pendidik jadi pebisnis di BUMN,” tegasnya.

Rektor, memiliki tugas mulia untuk mencetak SDM yang tangguh dan profesional sehingga siap memasuki dunia kerja. Bukan malah sebagai pengawas yang memiliki sambilan jadi pebisnis di BUMN.

“Mungkin juga Erick Thohir menempatkan para rektor PTN jadi komisaris punya tujuan untuk mencari dukungan dan membentuk jaringan kampus untuk persiapan nyalon presiden kali ya,” demikian Arief Poyuono.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Jabar Contoh Penggunaan Aplikasi Layanan Publik Terintegrasi

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:55

5 Tersangka Pembuat Plat Nomor Palsu DPR Dicokok

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:48

Dubes Najib: Geopolitik Global Dihadapkan pada Empat Titik Api

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:45

Soal "Gantian Posisi Ketum", Megawati Sedang Cek Ombak

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:36

Suzhou Kunlene, Perusahaan Film Packaging Indonesia yang Eksis dan Sukses di China

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:07

Jabar Bisa Jadi Contoh Penggunaan Aplikasi Layanan Publik Terintegrasi

Selasa, 28 Mei 2024 | 06:33

Disdik DKI Bantah Jual Beli Bangku Kosong

Selasa, 28 Mei 2024 | 06:23

Cuaca Jakarta Diprediksi Cerah Berawan hingga Rabu Dini Hari

Selasa, 28 Mei 2024 | 06:13

Rasyidi Menunggu Perintah PDIP

Selasa, 28 Mei 2024 | 05:40

Ajaib Bagikan Bonus Tambahan 1 Persen dari Portofolio

Selasa, 28 Mei 2024 | 05:25

Selengkapnya