Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf/Ist

Politik

Jokowi Bilang Penanganan Pandemi Butuh Napas Panjang, Gde Siriana: Sementara Rakyat Sudah Tersengal-sengal

SELASA, 20 JULI 2021 | 08:59 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Penanganan pandemi Covid-19 di tanah air tampaknya tak akan selesai dalam waktu dekat. Pemerintah pun tak mampu memprediksi kapan pandemi yang sudah memakan sangat banyak korban jiwa ini akan berakhir.

Terlebih lagi, WHO memperkirakan akan ada varian baru setelah varian Delta yang kini jadi penyebab tingginya lonjakan kasus harian di Indonesia.

"Artinya, kita butuh ketahanan napas yang panjang," ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada seluruh kepala daerah secara virtual, Senin (19/7).

"Oleh sebab itu, saya meminta kepada Gubernur, Bupati, Walikota yang didukung oleh seluruh jajaran Forkopimda, agar semuanya fokus kepada masalah ini, baik sisi Covid-19-nya maupun sisi ekonomi. Manajemen serta pengorganisasian adalah kunci, dan saya minta semua mesin organisasi dijalankan dengan sebaik-baiknya," imbuh Jokowi.

Pernyataan Jokowi ini kontan dikritik Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf. Ditegaskan Gde Siriana, saat ini napas rakyat sudah tersengal-sengal. Sudah tak sanggup untuk bernapas lebih panjang.

"Sementara napas rakyat sudah pendek, tersengal-sengal pula. Sediakan oksigen segera agar napas rakyat panjang lagi," sindir Gde Siriana.

Lebih jauh, ia pun menilai kalimat yang disampaikan Jokowi masih jauh dari membumi. Karena rakyat saat ini butuh sesuatu yang nyata, bukan sekadar permainan kata-kata.

"Demen banget sih main kata-kata yang enggak dipahami rakyat," tandasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya