Berita

Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jabar, Ihsanudin/Net

Politik

Minta Pemerintah Kedepankan Cara Persuasif Saat Tegakkan Aturan PPKM Darurat, Politikus Gerindra: Sudahkah Pemimpin Tahu Nasib Mereka?

SENIN, 19 JULI 2021 | 14:00 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Fraksi Gerindra DPRD Jabar meminta pemerintah bersikap bijak dan adil saat menegakkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Sebab, tak sedikit masyarakat kecil yang terpaksa harus berjualan di tengah pandemi karena harus memberi makan anak isterinya.

Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jabar, Ihsanudin, mengaku prihatin ada aparat yang tega mengobrak-abrik dagangan masyarakat kecil karena alasan penegakkan PPKM Darurat.

"Sudahkah pemimpin tahu nasib mereka? Sudahkah tahu kenapa mereka tetap jualan? Sudahkah pemerintah sidak pada rakyat yang kelaparan? Tahukah mereka dikejar-kejar kebutuhan hidup?" tuturnya, Senin (19/7).

Oleh karena itu, ia meminta aparat mengedepankan cara-cara persuasif dan bijaksana saat menegakkan aturan PPKM Darurat.

"Ini sebisa mungkin dilakukan dengan cara-cara persuasif, jangan sampai menimbulkan masalah baru," lanjutnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Ihsanudin mengatakan, masyarakat tidak bisa dihalangi untuk keluar rumah jika memang ada keperluan-keperluan mendesak. Oleh karena itu ia meminta petugas memberikan edukasi agar saat keluar rumah masyarakat tidak sampai tertular Covid-19.

Ia juga mengingatkan semua pihak harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan menjaga imunitas tubuh. Kedua hal tersebut harus benar-benar dijaga dan diterapkan agar PPKM bisa berjalan sebagaimana mestinya.

"Psikis orang pasti akan galau apalagi situasi memang sedang sulit, ada kebutuhan esok hari harus makan apa demi menyambung hidup keluarga. Tapi aktivitas itu sebisa mungkin jangan sampai menyebabkan terjadinya kontak fisik dengan orang lain," tutur Ihsanudin.

Semua orang, lanjutnya, harus paham bahwa setiap kebijakan pemerintah dibuat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Ini sebenarnya PPKM Darurat, PPKM Mikro, atau apapun istilahnya adalah teknik atau cara. Namun secara substansinya adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tambahnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan pola pendekatan yang bijak dan adil sehingga penegakan aturan PPKM Darurat tidak sampai menyinggung perasaan masyarakat.

"Harus ada permaklumannya. Menegur atau mengingatkannya pun harus dengan cara-cara persuasif, apalagi saat bertindak tidak ada pembagian bantuan sosial dari aparat," lanjutnya.

Di samping itu, percepatan pemberian bantuan sosial (bansos) kepada warga terdampak PPKM Darurat juga penting. Apabila, percepatan pemberian bansos dilakukan secara serius oleh pemerintah tentu dampak psikis masyarakat akan lebih rendah sehingga, tidak ada lagi masalah yang muncul di publik akibat PPKM Darurat.

"Inilah yang menurut saya pendekatannya harus wise, bijaksana, persuasif jangan sampai terjadi konflik. Saya kira masyarakat kita itu masyarakat yang kalau diajak ngomong baik-baik pasti saling menyadari," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya