Berita

Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Luhut Disarankan Ajak Jokowi Mundur, Mujahid 212: Contoh Sikap Ksatria Pak Harto

JUMAT, 16 JULI 2021 | 11:06 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo beserta menteri kabinetnya seharusnya mengikuti jiwa ksatria yang dilakukan Presiden Soeharto yang mundur secara ksatria, jika sudah tidak sanggup menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Begitu yang disarankan pengamat politik dan hukum Mujahid 212, Damai Hari Lubis. Menurut Damai, rezim Jokowi sudah tidak mampu menangani pandemi Covid-19.

"Makna subtansi atau hakikat dari statemen LBP (Luhut Binsar Pandjaitan) selaku penanggung jawab dengan jabatan Koordinator PPKM Darurat ajak masyarakat kompak mengatasi Covid-19 karena 'kami sudah lelah'. Secara psikologis bila pimpinan pelaksana penanggulangan seorang yang dipercaya dan telah ditunjuk langsung presiden sudah menyerah, sampai-sampai memohon agar masyarakat kompak, ini sudah wujud asli putus asa namanya," papar Damai kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/7).

Padahal, menurut Damai, kenyataannya masyarakat sudah kompak dan bersinergi dalam menangani pandemi Covid-19. Justru pemerintah yang dianggap tidak kompak, menjadi salah satu faktor pandemi Covid-19 tak kunjung mereda.

"Maka wajar Luhut menyerah, dan konotasi pernyataan 'menyerah' ini merupakan riil sebagai signal atau bip bahaya bagi kesehatan dan nyawa anak bangsa dalam waktu dekat. Maaf (mungkin banyak yang sependapat), bahwa asumsi dari banyak mata masyarakat bangsa ini, LBP sang Jenderal tentu diyakini lebih pandai dan pengalaman, serta lebih terbuka dari sisi apapun dalam bernegara dibanding Presiden Jokowi," kata Damai.

Sehingga, lanjut Damai, Luhut sebaiknya bersikap elegan untuk menyarankan bahkan mengajak Presiden Jokowi mundur. Untuk meletakkan jabatan Presiden RI di hadapan MPR sesuai sistem perundang-undangan yang berlaku.

"Dan secara hukum mundur dari jabatan presiden ini adalah tindakan yang konstitusional. Selanjutnya, karena LBP sebagai orang yang bertanggung jawab, selaku koordinator PPKM Darurat sudah menyerah, maka akan berdampak risiko munculkan kegaduhan pada rakyat bangsa ini, selain oleh sebab semakin banyak bergelimpangan nyawa anak bangsa karena terinveksi Covid-19," jelas Damai.

Dengan demikian, atas dasar Pancasila serta falsafah negara yang berlandaskan UUD 1945, masih kata Damai, Luhut memiliki pertanggungjawaban moral dari Luhut yang akan menjadi sejarah dan hukum jika rezim Jokowi memaksakan kepemimpinan yang nyata sudah gagal mengatasi pandemi Covid-19.

"Ketidakmampuan atau menyerah ini bukan sebuah manifestasi kesalahan pribadi atau individual LBP. Tapi merupakan kesalahan secara kolektif kolegial, maka Presiden Jokowi dan para pembantu kabinetnya mesti tahu diri dan berlaku gentle dan kooperatif. Contoh idealnya adalah ksatriaan Pak Harto saat awal reformasi mundur secara terhormat dan mulia, hal ini perlu digugu (dipatuhi) dan ditiru," demikian Damai Hari Lubis.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya