Berita

Taliban/Net

Dunia

Situasi Makin Mencekam, Afghanistan Memohon Eropa Tak Deportasi Warganya

SENIN, 12 JULI 2021 | 08:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Afghanistan telah memohon kepada negara-negara Eropa untuk tidak mendeportasi paksa para pekerja migrannya selama tiga bulan ke depan karena meningkatnya kekerasan Taliban.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (10/7), Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan saat ini terjadi peningkatan kekerasan oleh Taliban yang memperburuk situasi pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada aspek ekonomi dan sosial.

"(Situasi ini) menciptakan kekhawatiran dan tantangan bagi rakyat, pengungsi, dan pemulangan Afghanistan," kata kementerian, seperti dikutip AFP.


"Keputusan pemerintah menekan bahwa negara tuan rumah harus menahan diri dari mendeportasi paksa pengungsi Afghanistan.. selama tiga bulan ke depan," tambah kementerian.

Menurut badan pengungsi PBB, UNHCR, terdapat hampir 2,5 juta pengungsi Afghanistan yang terdaftar pada 2018, menjadi populasi pengungsi terbesar kedua di dunia.

Sebagian besar berada di negara tetangga Pakistan, diikuti oleh Iran, dan Eropa.

Warga Afghanistan merupakan bagian yang cukup besar dari pencari suaka di Uni Eropa. Tahun lalu terdapat 44.190 aplikasi dari total 416.600.

Bulan lalu, Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan Eropa harus bersiap untuk arus masuk baru migran dari Afghanistan setelah pasukan asing meninggalkan negara itu.

Tahun ini, beberapa negara Uni Eropa setuju untuk menawarkan suaka kepada warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing dan menghadapi risiko serangan balasan dari Taliban.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya