Berita

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menolak komersialisasi vaksin/Ist

Politik

BEM Nusantara: Komersialisasi Vaksin Tak Berperikemanusiaan, Jokowi Harus Tegur Erick Thohir

SENIN, 12 JULI 2021 | 01:39 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara kecewa dengan sikap perusahaan BUMN Kimia Farma yang akan memberikan layanan vaksin berbayar bagi masyarakat.

Koordinator Pusat BEM Nusantara, Dimas Prayoga berpandangan, rencana tersebut menjadi paradoks di saat seluruh masyarakat didorong untuk mau disuntik vaksin.

“Di saat mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat bahu-membahu menyukseskan program vaksinasi, ternyata hari ini pihak BUMN malah menjadikan vaksin sebagai komuditas bisnis,” ujar Dimas dalam keterangannya, Minggu (11/7).

Saat ini, mahasiswa telah berupaya mengedukasi masyarakat untuk terus menaati protokol kesehatan. Selain itu, Dimas dan teman-temanya juga memberikan edukasi tentang khasiat vaksin kemasyarakat.

Adanya vaksin berbayar dikhawatirkan membuat masyarakat justru akan memilih untuk tidak mau terlibat. Padahal, Indonesia harus gencar melakukan vaksin sebagaiamana arahan Presiden Joko Widodo agar terbebas dari Covid-19.

“Kami dari dari BEM Nusantara sudah bersusah-payah mengedukasi dan memberikan penyadaran kepada masyarakat agar mau melakukan vaksin dengan harapan Indonesia bisa pulih dari Covid-19,” cetusnya.

Menurutnya, sikap Kimia Farma mengecewakan para mahasiswa yang sudah membantu menyosialisasikan kebijakan pemerintah. Karena itu, Dimas dan para mahasiswa menolak adanya komersialisasi vaksin karena tidak beprikemanusiaan.

“Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan. Kami BEM Nusantara dalam hal ini tegas untuk menolak komersialisasi vaksin,” tegasnya.

Dimas juga meminta kepada Presiden Jokowi untuk menegur Menteri BUMN Erick Thohir dan mengurungkan kebijakan tersebut.

“Saya kira dalam hal ini Pak Jokowi selaku Presiden RI harus tegas dan dapat memberikan teguran keras terhadap Menteri BUMN serta stop komersialisasi vaksin dengan dalih apa pun,” tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Naik 23,1 Persen, Realisasi Belanja Pemerintah Capai Rp427,6 T pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:56

Ketua DPRD DKI Komplain Anggaran Kelurahan 5 Persen Kegedean

Jumat, 26 April 2024 | 15:54

Samsung Luncurkan Pengisi Daya Port Ganda 50W, Dibanderol Rp1,2 Jutaan

Jumat, 26 April 2024 | 15:29

World Water Forum ke-10, Momentum bagi Indonesia Perbaiki Insfastruktur Air

Jumat, 26 April 2024 | 15:26

Legislator Senayan Pasang Badan untuk Pelanggan Korban Telkom

Jumat, 26 April 2024 | 15:25

TPDI: Aset Korupsi Jangan Jadi Bancakan

Jumat, 26 April 2024 | 15:18

APBN RI Surplus Rp8,1 Triliun pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:14

Pesan Mahfud MD ke Prabowo: Benahi Hukum

Jumat, 26 April 2024 | 15:07

Laku Keras, Mobil Xiaomi SU7 Amankan 75.723 Pesanan

Jumat, 26 April 2024 | 15:05

Penuhi Kebutuhan Darah, Ratusan Polwan Ikut Jadi Pendonor

Jumat, 26 April 2024 | 15:01

Selengkapnya