Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Ahli: Faktor Genetik Berperan Dalam Tingkat Keparahan Covid-19

SABTU, 10 JULI 2021 | 13:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para ilmuwan masih terus mencari tahu bagaimana Covid-19 bisa menular. Ada perbedaan yang sangat mencolok ketika seseorang dengan mudahnya tertular, sementara yang lain -walaupun berada berdekatan bahkan tidur di tempat yang sama- bisa aman saja tanpa gejala.

Para ilmuwan dalam studinya menemukan kemungkinan faktor genetik yang memengaruhi seberapa sakit seorang pasien. Ini juga menjawab mengapa beberapa tampaknya mengalami gejala yang mengancam jiwa, sementara yang lain hanya mengalami gejala ringan.

Salah satu penulis utama studi tersebut, yang juga pemimpin kelompok di Institute for Molecular Medicine Finland (FIMM) Andrea Ganna, mengatakan ada peran genetika dalam keparahan Covid-19 dan itu menjadi salah satu dari banyak faktor risiko.

Para peneliti telah menemukan 13 lokus, atau lokasi dalam genom manusia, yang sangat terkait dengan infeksi Covid-19 atau yang memengaruhi tingkat keparahan penyakit.

Peneliti mengidentifikasi faktor-faktor kasual seperti merokok, menderita obesitas atau diabetes.

"Orang tersebut (pemilik faktor kasual) yang tidak pernah terpapar virus corona tentu saja tidak akan sakit (terinfeksi Covid), dan paparan konsentrasi tinggi menimbulkan risiko infeksi yang lebih tinggi," tulis studi tersebut.

Pada orang yang lebih muda, cenderung tidak memiliki masalah kesehatan yang menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi, terang Ganna.

Penelitian itu juga menemukan satu gen terlibat dalam respons terhadap infeksi pernapasan.

Benjamin Neale, ahli genetika statistik di Broad Institute of Harvard dan MIT, mengatakan efek genetik ini memiliki pengaruh yang sama besarnya terhadap kerentanan dan keseriusan infeksi.

"Meskipun vaksin melindungi dari virus, masih banyak yang harus ditemukan mengenai cara mengobati Covid-19. Cara yang efektif untuk menemukan pengobatan adalah melalui analisis genetik," katanya pada konferensi pers, seprti dikutip dari USA Today, Sabtu (10/7).

Hamdi Mbarek, direktur kemitraan penelitian Program Genom Qatar, yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut, mengatakan, studi tersebut dalah langkah besar untuk memahami berapa banyak orang yang mungkin 'dapat giliran' tetrtular dan menjadi sakit parah - atau bahkan memiliki 'covid panjang'.

Yang jelas, bahwa Covid-19 tidak akan hilang, kata Mbarek.

"Ini adalah studi genetik tunggal terbesar dalam sejarah tentang bagaimana orang dengan DNA yang sedikit berbeda merespons virus dengan sangat berbeda. Dan karena untuk pertama kalinya studi seperti ini melibatkan data genetik dari seluruh belahan dunia, data itu akan lebih kuat dalam menemukan gen yang tepat untuk membantu mengembangkan perawatan untuk Covid-19 parah atau Covid-19 yang panjang," kata Mbarek.

Mark Daly, direktur FIMM dan anggota institut di Broad Institute of MIT dan Harvard mengatakan,  temuan genetik ini dapat membantu mengidentifikasi obat yang menjanjikan untuk mengobati Covid-19.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya