Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Kasus Terus Melonjak, Jokowi Disarankan Ambil Alih Komando Penanganan Covid-19

RABU, 07 JULI 2021 | 05:26 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kasus virus corona baru (Covid-19) di Indonesia terus bertambah menembus rekor baru.

Merespons hal itu, Presiden Joko Widodo disarankan mengambil alih komando penanganan.

Direktur Eksekutif Surveilink Indonesia (Sulindo) Wempy Hadir mengatakan, dengan komando di tangan Presiden maka pola penanganan akan lebih jelas dan hasilnya terukur.

"Sebaiknya tongkat komando tetap di tangan presiden. Dengan demikian, bisa memberikan komando yang jelas dan terukur kepada seluruh stakeholder serta masyarakat dalam penanganan kasus Covid-19 di Indonesia," demikian kata Wempy saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/7).

Dalam pandangan Wempy, menghadapi wabah Covid-19 menuntut seluruh pihak saling koordinasi. Termasuk pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

Selain itu, karena pentingnya kepatuhan masyrakat dalm menangani Covid-19, Presiden Joko Widodo perlu segera melibatkan para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Tujuannya , untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa kasus ini bukan kasus biasa.

"Siapa saja bisa terancam nyawa. Apalagi tingkat kepercayaan publik terhadap tokoh agama sangat besar. Kalau tokoh agama dan tokoh masyarakat bahu membahu bersama pemerintah, saya yakin kasus baru Covid-19 bisa menurun secara perlahan," pungkas Wempy.

Sejak 2 Juli hingga 20 Juli mendatang pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.

Koordinator PPKM Darurat Jawa Bali adalah Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Meksi demikian, belum ada tanda kasus Covid-19 menurun. Bahkan dalam beberapa hari ini kasus terus melonjak dan tembus di atas 31 ribu kasu dalam sehari.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya